Peta-peta yang berkualitas tinggi dan mudah diakses tidak hanya memudahkan mitra pengemudi dan penumpang Grab, tapi juga masyarakat Asia Tenggara secara luas. Untuk mewujudkan di kawasan ini, kami menghadapi sejumlah tantangan tersendiri dengan kondisi geografis yang unik dan bervariasi, beragamnya moda untuk bepergian, serta cuaca dan kondisi lalu lintas yang tidak dapat diprediksi. Hal ini ditambah dengan regulasi yang berbeda-beda di setiap kota – dari jalan satu arah hingga larangan untuk putar balik dan peraturan plat ganjil-genap yang diterapkan.

Dalam beberapa bulan belakangan, Grab telah berhasil memasukkan lebih dari 5.000 titik penjemputan baru yang akurat dan menghimpun lebih dari 54.000 umpan balik konstruktif baik dari mitra pengemudi maupun penumpang. Beginilah Grab melakukannya …

Mau tahu cara dijemput lebih mudah?

Nanti saat kamu memakai Grab untuk pergi ke Tunjungan Plaza, coba perhatikan titik-titik hijau yang bisa kamu pilih sebagai lokasi penjemputan.

Sudah tidak zaman lagi  menambahkan “Catatan” atau menelepon mitra pengemudi untuk memberitahu kalau kamu berada di TP1 atau TP5. Kini terdapat deskripsi yang lebih detail seperti “Di sebelah A&W”  yang dapat membantumu melihat titik penjemputan secara spesifik.

Biasanya, penyedia layanan peta meletakkan tanda tepat di tengah-tengah lokasi/bangunan. Hal ini berguna untuk navigasi dari lokasi A ke lokasi B, tapi dapat membuat pusing mitra pengemudi saat menjemput maupun menurunkan penumpang.

Bandara, pusat perbelanjaan, stasiun kereta dan tempat-tempat wisata merupakan contoh lokasi yang rumit. Dengan padatnya arus lalu lintas dan banyaknya pintu masuk, tempat-tempat ini bagai medan petak umpet bagi para penumpang dan mitra pengemudi.

Melalui hasil pengumpulan dan analisis data lokal, tim operasional kami telah berhasil meletakkan lebih dari 5.000 titik penjemputan baru di berbagai wilayah. Titik-titik hijau dalam aplikasimu menunjukkan lokasi-lokasi penjemputan yang berbeda, bahkan kamu bisa memilih titik penjemputan mana yang paling nyaman buatmu.

Adrianus Yoza Aprillo, salah satu pelanggan setia kami, menggunakan Grab untuk bepergian ke kantor dan bandara atau stasiun kereta api.

“Kini titik-titik penjemputan telah lebih baik. Menggunakan Grab jadi makin mudah dan cepat.” tungkasnya.

Izinkan kami untuk mengantarmu selamat sampai ke tujuan

Tujuan utama kami adalah memberikan pengalaman berkendara  yang nyaman bagimu. Jarak tempuh dari titik penjemputan ke lokasi kendaraan yang dicapai dengan berjalan kaki kami sebut dengan “jarak temu”.

Untuk mengurangi jarak temu tersebut, pertama-tama kami akan menganalisis daerah-daerah yang paling sulit (silakan lihat daerah tersebut di bawah ini) dengan memproses data yang sangat besar termasuk umpan balik dari para penumpang dan mitra pengemudi mengenai jarak lokasi penjemputan.

Kami akan melihat lokasi secara online untuk menentukan titik penjemputan terbaik, dilanjutkan dengan mengunjungi setiap lokasi untuk membuat keputusan yang lebih baik. Kami berinteraksi dengan penduduk setempat untuk mendapatkan umpan balik mengenai akses masuk berbagai macam kendaraan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku di daerah tersebut. Misalnya, pangkalan taksi hanya dapat digunakan untuk taksi, bukan kendaraan pribadi.

Dengan titik penjemputan yang lebih akurat, mitra pengemudi dapat bertemu penumpang di lokasi yang tepat. Para mitra pengemudi akan merasa lebih nyaman dan tidak lagi mengalami kesulitan saat menjemput penumpang.

Kemudahan ini telah dinikmati pengguna di berbagai wilayah, di mana secara rata-rata, kamu bisa menuju tempat penjemputan dalam radius 40 meter saja. Di Indonesia, sebagian besar pelanggan dapat menuju lokasi penjemputan dalam radius 70 meter.

Silakan gunakan peta interaktif ini untuk melihat titik-titik penjemputan baru kami di seluruh Asia Tenggara. (Kami sarankan menggunakan komputer untuk pengalaman interaktif yang mulus.)

“Dengan Grab, kami ingin memberikan pengalaman berkendara terbaik kepada para pengguna kami di Asia Tenggara. Penting bagi kami agar Anda, sebagai penumpang, dapat dijemput dan diturunkan di lokasi yang tepat ” ucap Ajay Bulusu, Regional Head Of Map Operations, Grab.

“Kami telah berupaya sebaik mungkin dan kami akan terus melakukan serangkaian perbaikan  untuk meningkatkan akurasi dari titik-titik penjemputan ini. Sekarang, penumpang dapat menikmati kenyamanan dan kemudahan layanan penjemputan di lokasi gerbang terminal bandara yang akurat atau lokasi penjemputan lain yang lebih spesifik di kawasan industri atau pusat perbelanjaan.”

“Selain itu, saat Anda melakukan pemesanan melalui aplikasi Grab, kami dapat membantu menyelaraskan rutinitas sehari-hari Anda lewat kemampuan machine learningkami secara otomatis sehingga memudahkan Anda dalam menentukan tujuan perjalanan.”

Crowdsourcing: cara mengembangkan peta yang lebih baik

Selagi kami membuat titik jemput dan antar yang lebih tepat, kami juga bertindak cepat untuk membenahi lokasi-lokasi yang mungkin kurang akurat.

Untuk melakukan hal itu, kami sangat beruntung memiliki komunitas Grab yang membantu kami menemukan titik-titik yang memerlukan perbaikan. Karena hal inilah, kami juga telah mempermudah para pengguna seperti kamu untuk memberikan umpan balik.

Ketika Denny Juniarsa, pelanggan yang rutin menggunakan Grab, mendapati bahwa meskipun ia telah memasukkan lokasi penjemputan yang benar untuk Jalan Gunung Lauser II, mitra pengemudi selalu pergi menuju titik penjemputan lain di sepanjang jalan tersebut, yang lokasinya cukup jauh dari posisi Denny yang sebenarnya.

Untuk memberitahu kami bahwa titik penjemputan di rumahnya harus diperbarui, ia cukup mengakses fitur ‘Laporkan Masalah Lokasi’ dalam aplikasi Grab melalui tiga sentuhan di layar ponselnya. Penumpang lain dapat memilih sejumlah masalah spesifik terkait lokasi untuk memberi umpan balik, misalnya ‘rute atau pintu masuk tidak benar’ atau ‘alamat, nama atau lokasi penjemputan tidak lengkap’.

“Masalah tersebut sudah beres, dan sekarang mitra pengemudi dapat menjemput saya di lokasi yang tepat dari titik tunggu di Blok C, Jalan Gunung Laser II.” ungkap Denny. “Secara keseluruhan, titik jemput dan antar Grab sudah akurat, dan saya selalu puas menggunakan layanan Grab.”

Di berbagai wilayah di mana Grab beroperasi, umpan balik dari pelanggan seperti Adrianus dan Denny sangat penting untuk membantu kami membangun peta yang pas untuk para pelanggan. Selama akhir Oktober 2017 dan Januari tahun ini, kami telah menyelesaikan 2.000 pembaruan peta untuk penumpang berdasarkan umpan balik yang mereka sampaikan.

Dengan fitur ‘Penilaian Perjalanan Pengemudi’ dalam aplikasi pengemudi, para mitra pengemudi dapat mengirim umpan balik secara instan mengenai permasalahan-permasalahan terkait lokasi, yang kemudian akan disampaikan langsung kepada tim engineering dan operasional untuk segera ditindaklanjuti.

Dalam kurun waktu empat bulan sejak fitur ini diluncurkan, kami telah menindaklanjuti lebih dari 50.000 umpan balik mitra pengemudi terkait lokasi-lokasi bermasalah di berbagai daerah. Mereka memberikan informasi kepada kami mengenai daerah penjemputan dengan akses terbatas, jalan-jalan yang ditutup, bahkan jalan tikus yang dapat dijadikan alternatif!

“Masih banyak yang harus dilakukan terkait pembenahan peta di kawasan Asia Tenggara untuk para pengguna, dan pastinya kami akan menindaklanjuti umpan balik para mitra pengemudi dan penumpang secara aktif. Kami dapat mewujudkannya bersama sebagai satu komunitas, dimana setiap orang membantu satu sama lain.” kata Ajay.

Meski terkesan bahwa kami tidak menanggapi umpan balikmu secara cepat, kami jamin bahwa setiap masukan darimu akan membantu kami menciptakan pengalaman berkendara yang lebih baik dan menyenangkan dengan Grab di seluruh Asia Tenggara.

Editor : Whraspati Radha