internet

Denpasar (Metrobali.com)-

Google Indonesia memberikan pelatihan dan edukasi kepada ratusan pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Denpasar, Bali, untuk memanfaatkan teknologi internet sebagai media pemasaran produk pelaku usaha itu.

“Kami ingin lebih banyak pelaku UMKM di Indonesia tersentuh digital,” kata Head of Public Policy and Government Relations Google Indonesia, Shinto Nugroho ditemui dalam Seminar Gapura di Denpasar, Sabtu (9/5).

Menurut dia, potensi produk UMKM di Indonesia sangat besar dengan keaslian dan keragaman produk namun dunia lebih mengenal produk negara tetangga.

Hal itu diyakini karena pemasaran yang belum banyak menyentuh era online atau melalui internet.

“Untuk itu kami bantu UMKM di Indonesia agar ‘go global’ karena kualitas dan kerja keras ada, tinggal kesempatan ini yang kami dorong,” ucapnya.

Shinto mengutip data riset yang dikeluarkan oleh Access Markets International (AMI) tahun 2013 yang menyebutkan bahwa terdapat 55,2 juta pelaku usaha kecil menengah di Indonesia namun baru 75 ribu yang memanfaatkan internet.

Padahal pengguna internet yang aktif di Tanah Air mencapai sekitar 4,6 juta yang melakukan transaksi belanja via dunia maya.

Seminar Gapura itu digelar di lima kota mulai 28 Maret 2015 yakni di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar dan Makassar.

Dipilihnya Denpasar, lanjut dia, karena tingkat adaptabilitas masyarakat di kota ini terhadap teknologi internet yang cukup tinggi dengan potensi pelaku usaha UMKM yang besar.

Dalam seminar tersebut dikenalkan sejumlah hal menyangkut bisnis di dunia maya melalui web, mobile dan aplikasi dengan menghadirkan pembicara yang merupakan pelaku UKM online.

Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang turut hadir dalam seminar itu mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah memanfaatkan teknologi informasi itu karena peluang pasar yang besar dan produk yang beragam.

Pemkot, kata dia, sebelumnya telah menjembatani pelaku UMKM itu untuk kegiatan pemasaran melalui “e-commerce” namun ia mengharapkan mereka tidak selalu bergantung kepada pemerintah.

“Melalui Google, mereka bisa mandiri dalam pemasaran secara online untu lebih mengeksplor potensi dan peluangnya,” katanya.

Sementara itu salah seorang peserta dari Denpasar, Nyoman Agus Wiadnyana menyambut baik adanya edukasi pemasaran melalui media online yang digagas oleh perusahaan teknologi berbasis mesin pencari raksasa asal Amerika Serikat itu.

Pelaku usaha UMKM dengan produk pie susu itu sudah menjalankan bisnisnya selama enam bulan namun pemasaran baru dilakukan sebatas kenalan dan promosi melalui situs jejaring sosial, facebook.

“Saya berharap bisa memasarkan produk secara online karena jumlah masyarakat yang melihat itu banyak. Selama ini baru di facebook, saya berencana melalui google kalau promosi online secara sendiri,” ucap pengusaha kecil dengan produk Pie Shinta itu. AN-MB