Foto: Pimpinan lima partai politik sepakat membentuk koalisi besar menghadapi Pilkada Serentak di Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Koalisi besar lima partai politik (parpol) terbentuk untuk menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2020 di enam kabupaten/kota di Bali  sudah hampir final. Kelima parpol ini yakni Golkar, NasDem, Demokrat, Hanura dan PSI.

Kesepakatan untuk membentuk koalisi besar ini tercapai pada pertemuan Jumat (5/6/2020) di Kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Bali yang menjadi tuan rumah.

Pertemuan dihadiri para pimpinan parpol diantaranya Ketua DPD Partai Demokrat Made Mudarta selaku tuan rumah, Ketua DPD Partai Golkar Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa, Ketua DPD Partai Hanura Bali Made Arimbawa (Lolak) dan Sekretaris DPW PSI Bali Cokorda Ngurah Dwi Satria Wibawa.

Ini merupakan pertemuan putaran kedua setelah sehari sebelumnya pada Kamis (4/6/2020) dua parpol yakni Golkar dan NasDem sudah terlebih dahulu secara resmi menandatangani kesepakatan koalisi.

Dalam pertemuan kedua yang melibatkan lima parpol ini disepakati tiga poin utama terkait koalisi dalam menghadapi Pilkada Serentak di enam kabupaten/kota di Bali (Badung, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem).

Pertama, sepakat untuk membentuk koalisi bersama dalam menghadapi Piala Serentak 2020 di Bali untuk mengusung pasangan calon kepala daerah dan koalisi di parlemen baik di DPRD Provinsi maupun di Kabupaten/Kota.

Kedua, sepakat untuk membentuk tim kerja bersama untuk merumuskan hal-hal teknis menyangkut koalisi.

Ketiga, sepakat untuk segera mendeklarasikan koalisi setelah dirumuskan oleh tim kerja bersama.

“Pada hari ini kami sampaikan rasa puji syukur karena di hari yang baik yaitu purnama, lima partai ini  komitmen bersama untuk menjalin suatu koalisi besar pada Pilkada Serentak di Bali,” kata Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa yang didaulat menyampaikan hasil rapat kesepakatan koalisi ini.

Oka Gunastawa mengungkapkan saat ini bangsa Indonesia menghadapi keprihatinan akibat pandemi Covid-19 yang memang belum berakhir.

Namun roda kehidupan harus terus berputar termasuk hajatan politik pesta demokrasi seperti Pilkada. Terlebih pemerintah bersama DPR RI dan KPU sudah memutuskan Pilkada Serentak digelar pada Desember 2020.

“Kegiatan demokrasi kita tidak boleh berhenti, karena ruang kepemimpinan tidak boleh kosong dan berhenti dimasa yang akan datang. Karena kalau itu berhenti maka suasana Covid-19 ini akan tambah parah lagi,” kata Oka Gunastawa.

Karena itulah Golkar, NasDem, Demokrat, Hanura dan PSI menyepakati koalisi bersama yang merupakan koalisi besar dari lima partai dan akan segera dideklarasikan secara resmi.

“Sedangkan kepada Gerindra, karena Gerindra memiliki ketentuan untuk koalisinya, maka akan diadakan pada tingkat kabupaten/kota,” ungkap Oka Gunastawa saat ditanya peluang Gerindra bergabung dengan koalisi besar ini.

Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat Made Mudarta mengatakan koalisi besar ingin menghadirkan pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat dan mampu menjawab berbagai tantangan yang ada di tengah suasana pandemi Covid-19.

Hadirnya koalisi besar lima partai ini sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan adanya kotak kosong pada sejumlah daerah yang menggelar Pilkada Serentak di Bali.

“Ketika Covid-19 ini mewabah memang banyak masyarakat bertanya apakah pilkada di enam daerah ini ada calon. Jadi mereka mayoritas membayangkan hanya ada satu calon dan akan melawan kotak kosong,” ungkap Mudarta.

“Oleh karenanya kami lima partai bersepakat untuk membangun koalisi, yang mana koalisi di level provinsi  ini akan diteruskan eksekusinya di level kabupaten masing-masing,” imbuh Mudarta.

Koalisi besar ini pun menyambut dengan tangan terbuka para tokoh-tokoh yang ingin mengabdikan diri membangun daerah dengan maju sebagai calon kepada daerah pada Pilkada Serentak ini.

“Kami siap kendaraan politik untuk mendaftakan sebagai calon kepala daerah dan kami undang para tokoh yang siap untuk maju, tandas Mudarta. (wid)