Kampanye Golkar
Denpasar (Metrobali.com)-
Partai Golkar malam ini melaporkan dugaan penggelembungan suara partai lain ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bali. Penggelembungan suara yang dilakukan oleh beberapa partai politik itu secara otomatis menurunkan perolehan suara Partai Golkar.
Sekretaris DPD Partai Golkar Bali, I Komang Purnama menuturkan, penggelembungan suara dan penurunan suara Partai Golkar hampir terjadi di seluruh kabupaten/kota se-Bali. Sebagai missal di Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. “Di sana terjadi penggelembungan suara. Suara caleg Demokrat yang benar adalah 84, tetapi ditulis 184. Jelas ini merugikan kami,” kata Purnama di Kantor Panwaslu, Selasa 15 April 2014.
Di Kabupaten Klungkung, lanjut dia, suara caleg Partai Golkar sebanyak 49 tetapi ditulis hanya 29 suara. “Kita tidak tahu ini salah hitung atau tidak. Tetapi ada indikasi kecurangan sistematis. Kami tentu dirugikan,” sebut dia.
Penggembosan dan penggelembugan suara, sambung Purnama, jelas akan mempengaruhi suara Golkar secara nasional. Dari hasil hitung ulang berbasis C1 yang dilakukan Partai Golkar, kecurangan yang dialami partainya mencapai ribuan. “Jumlahnya sudah mencapai ribuan. Saya tidak hafal betul angkanya, itu ada di kantor. Tetapi yang kami tegaskan telah terjadi indikasi kecurangan,” duga dia.
Purnama menuturkan, rekapitulasi dugaan kecurangan yang dilaporkan ke Panwaslu Bali jumlahnya baru sekitar 1 persen dari seluruh TPS yang tersebar seluruh Bali. “Itu jumlahnya sudah ribuan,” katanya.
Tak hanya Partai Demokrat, Purnama menyebut Partai Hanura, Gerindra dan sejumlah partai lainnya melakukan tindakan yang merugikan Partai Golkar.
Sementara itu, anggota Panwaslu Bali, Ketut Sunatra mengaku akan mengkaji lebih jauh laporan yang disampaikan fungsionaris Partai Golkar. “Hari ini kita terima laporannya. Tentu akan kami kaji dulu, baru kita ambil tindakan apa yang mesti dilakukan untuk merespon laporan ini,” kata dia.
Menurut dia, penggelembungan dan pengurangan suara bukan lagi sebatas indikasi, tetapi sudah fakta otenti. “Ini sudah fakta. Fakta sudah berbicara,” tegas dia.
Salah satu opsi menindaklanjuti laporan Partai Golkar adalah melakukan hitung ulang di TPS yang ditengarai telah terjadi kecurangan penghitungan suara. Dihubungi terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta mengaku kaget dengan temuan Partai Golkar. “Sakti sekali Partai Demokrat bisa melakukan kecurangan demikian,” kelakar Mudarta.
Menurutnya, masing-masing sudah memiliki saksi di tiap-tiap TPS. Dan Demokrat tak punya kepentingan dan kuasa untuk melakuka kejahatan seperti disampaikan Partai Golkar. “Yang menuliskan penyelenggara pemilu, bukan Partai Demokrat,” papar Mudarta. JAK-MB