London (Metrobali.com) –

Robin van Persie mempecundangi bekas klubnya dengan mencetak satu-satunya gol di pertandingan, ketika juara bertahan Manchester United menaklukkan pemuncak klasemen Liga Utama Inggris Arsenal 1-0 di Old Trafford pada Minggu untuk menghidupkan kembali peluang mereka mempertahankan gelar juara.

Pemain Belanda itu, yang bergabung ke United dengan nilai transfer 24 juta pound pada Agustus tahun lalu setelah gagal dipertahankan Arsenal, yang terakhir kali meraih trofi bergengsi pada 2005, mencetak gol pada menit ke-27.

Van Persie menyambar tendangan sudut Wayne Rooney sebelum bola hasil tandukannya melewati Kieran Gibbs yang berjaga di tiang gawang, dan masuk.

Kemenangan ini, yang mungkin merupakan kesuksesan paling signifikan bagi David Moyes sejak menggantikan Alex Ferguson yang pensiun sebagai pelatih Untited, membuat sang juara bertahan hanya terpaut lima angka dengan Arsenal, yang masih memiliki keunggulan dua angka atas Liverpool di puncak klasemen.

Seandainya United kalah, mereka akan tertinggal 11 angka dari The Gunners, selisih yang bahkan pada fase ini mungkin terlalu besar untuk dikejar jika mereka masih ingin memelihara peluang mempertahankan gelar juara.

“Ini merupakan akhir pekan yang hebat – kami tidak banyak mengalaminya,” kata Moyes kepada Sky Sports. “Ini merupakan hasil besar bagi kami, Arsenal berada dalam performa mengerikan musim ini.” “Secara keseluruhan, ini merupakan tiga angka yang penting,” tambah Moyes.

Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengatakan rentetan pertandingan berat akhirnya menyulitkan timnya.

“Kami harus berbuat banyak hal pada pekan ini – Liverpool, Dortmund, dan pada hari ini. Saya pikir hasil imbang merupakan hasil yang adil.” Satu-satunya hiburan bagi para penggemar Arsenal pada Minggu hanyalah rival abadi mereka di London utara Tottenham Hotspur juga kalah 0-1, dari Newcastle, pada pertandingan yang dimainkan lebih awal.

Kemenangan akan membuat Spurs memiliki koleksi nilai yang sama dengan Liverpool, namun Newcastle yang menjadi pemenang berkat penampilan inspiratif kiper Tim Krul di White Hart Lane.

Loic Remy mencetak satu-satunya gol di pertandingan itu pada menit ke-13.

Namun tim tamu, yang belum lama ini mengalahkan Chelsea, berhutang tiga angka kepada penampilan brilian dari kiper asal Belanda Krul, yang menampilkan serangkaian penyelamatan penting.

“Saya pikir ia merupakan kiper terbaik dari Belanda dan saya pikir ia merupakan salah satu yang terbaik di liga,” kata pelatih Newcastle Alan Pardew.

Sementara itu, Manchester City melihat mereka kembali tampil buruk saat memainkan pertandingan tandang saat tim peringkat kedua dari bawah, Sunderland, mengalahkan mereka 1-0 untuk musim keeempat secara berturut-turut di Stadium of Light.

Phil Bardsley menodai ambisi City meraih gelar melalui sepakan melengkungnya pada menit ke-21.

City memiliki rekor 100 persen dari lima pertandingan kandang mereka di liga musim ini, namun sampai sekarang mereka hanya mampu meraup empat angka dari maksimal 18 angka saat melakukan pertandingan-pertandingan tandang.

“Saya cemas karena kami kehilangan terlalu banyak angka saat bertandang dan, tentu saja, sangat sulit jika Anda tidak memenangi pertandingan tandang untuk berusaha bertarung di Liga Utama Inggris,” kata pelatih Manuel Pellegrini.

Swansea dan Stoke berbagi enam gol pada pertandingan seru yang berakhir dengan skor 3-3 di Stadion Liberty.

Keadaan terlihat memburuk bagi tim Wales ini ketika Jonathan Walters dan Stephen Ireland mencetak gol untuk membawa Stoke unggul 2-0 saat pertandingan baru bergulir 30 menit.

Tetapi pasukan Michael Laudrup mengejar melalui gol-gol dari Wilfried Bony dan pemain pengganti Nathan Dyer pada babak kedua, sebelum Bony kembali mencetak gol saat pertandingan tinggal menyisakan empat menit.

Bagaimanapun, pada sepakan terakhir di pertandingan itu, Charlie Adam mengamankan satu angka bagi Stoke dari titik penalti menyusul handball yang terjadi di kotak terlarang, hasil yang mengeluarkan The Potters dari zona degradasi.

Pelatih Swansea Laudrup geram dengan hadiah penalti itu, di mana pria Denmark ini berkata, “Saya semakin frustrasi untuk berdiri di sini sebab itu adalah keputusan yang sangat buruk.” “Saya selalu membela para wasit dan hakim garis karena mereka manusia namun sekarang saya telah melihatnya, terdapat tujuh pemain Stoke di kotak penalti dan tidak seorang pun dari mereka meminta handball.” “Hanya satu orang di stadion yang melihatnya, dan itu adalah wasit.” (Ant/AFP)