Klungkung (Metrobali.com)
Terjawab sudah bagaimana sebenarnya pembangunan Proyek Dermaga di Eks Galian C, Gunaksa, Klungkung. Rencana awal proyek Dermaga tersebut sebenarnya sudah banyak kalangan yang mengkritisi kalau Dermaga yang sekarang ini terancam gagal total. Masukan dan saran baik dari tokoh masyarakat maupun nelayan tidak pernah di gubris oleh Pemkab Klungkung.

Investigasi Metrobali.com, Kamis 24/5 sekira pukul 15.00 wita di proyek Dermaga Eks Galian C, Gunaksa, tampak areal dermaga lenggang tanpa aktifitas. Terlihat 2 (dua) buah alat berat bertengger, kantor layaknya seperti barak cam tertutup tidak ada penghuninya. Hanya ada sebuah sepeda motor parkir entah siapa pemilik kendaraan tersebut. Menuju pantai dimana Breakwater terlihat acak-acakan tidak lagi tersusun rapi hingga menyerupai kapit udang.

Tidak ada bangun fisik di dermaga tersebut padahal uang puluhan miliar telah dikucurkan. Perlu diketahui dari plang proyek yang masih berdiri dipintu masuk tertulis  anggaran terakhir pembagunan di Laut cair tahun 2011 sebesar Rp 19,4 miliar lebih. Anggaran ini adalah tahap ke IV dari APBN dan mulai 15 Juni tahun 2011 dengan masa kerja 180 hari serta masa pemeliharaan selama 365 hari atau Satu tahun. Sementara kontraktor pelaksana tahap IV adalah PT Witada Bagun Gemilang dengan alamat Sulsel dengan Konsultan Pengawas adalah CV Bali Ayu dengan alamat Denpasar.

Apa kata Kepala Bapeda Klungkung AA Ngurah Agung saat Metrobali mengconfirmasi tentang proyek dermaga di galian C tersebut. “pihaknnya optimis Darmaga tersebut bisa jalan atau selesai tepat waktu. Hancurnya Berackwater selama ini menurutnya itu bukan hancur. Namun system pembagunan Breackwater memang harus seperti itu, yakni menggunakan system Ruber Mount. Dimana bangunan tersebut ditumpuk begitu saja. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi ombak. Dengan demikian akan bisa melakukan playning” ungkapnya.

Bangunan tersebut tidak dibuat secara masiv. Hal ini dilakukan karena gelombang besar di laut tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Sebab jika pembagunan terlalu aman malah dinilai rentan rusak atau mengalami patah. Beton breackwater memang sengaja ditumpuk dan dibiarkan bergeser untuk mengukur kekuatan gelombang paling besar. Ini sekaligus juga sebagai ujicoba, jelasnya.  Setelah diketahui kekuatan gelombang nantinya barulah di bagun dan akan ditambah lapisan yang lebih besar. Ini dilakukan untuk menjaga breackwater tersebut agar terlindungi. Yang jelas semua perencaaan Darmaga tersebut di ACC pemerintah Pusat melalui Kementrian Perhubungan, imbuhnya.

Perlu diketahui total anggaran untuk pembagunan Darmaga Penyebrangan ini adalah Rp 135 miliar. Ini untuk pembagunan di Laut dan Darat diluar akses jalan masuk. Sementara untuk akses jalan sekarang ini sedang proses usulan ke Pusat. Bahkan Dirjen Binamarga dan Komisi V DPR RI sudah berjanji akan membantu. Untuk akses jalan DD-nya ( Detail Ingginering Design) sekarang ini sedang tahap finalisasi. Untuk jalan masuk menurut Ngurah Agung juga harus ada kajian simpang. Artinya jalan masuk Darmaga nanti tidak boleh memotong langsung jalan By Pas IB Mantra.

“Harus melalui jalan lingkar”ujarnya. Pada tahun 2013 ini semua anggaran dari Pusat, Provinsi dan Pemkab Klungkung kembali akan cair. Untuk pembagunan di Darat menjadi tanggung jawab Provinsi sementara pembagunan di laut oleh Pemerintah Pusat. SUS-MB