IB Putu Sukarta bersama Prabowo

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali Ida Bagus Putu Sukarta mengatakan kampanye Pemilu Legislatif putaran terakhir pada Rabu (26/3) untuk zona satu mewilayahi Denpasar dan Gianyar hanya melakukan persembahyangan bersama.

“Jadwal kampanye kami pada putaran terakhir tidak melakukan kampanye terbuka, melainkan kami hanya melakukan persembahyangan bersama di Pura Agung Jagatnatha Denpasar,” katanya di Denpasar, Senin (24/3).

Ia mengatakan alasan untuk tidak menggelar kampanye terbuka, karena di Bali pada hari tersebut sudah mendekati hari raya Nyepi, sehingga ritual keagamaan sudah mulai dilakukan, antara lain masyarakat melaksanakan “melasti” yaitu pembersihan secara niskala peralatan upakara di pura, seperti arca atau pratime.

“Pada kesempatan itu, masyarakat Pulau Dewata sudah mulai disibukan dengan ritual ‘melasti’ menuju sumber mata air atau ke pantai. Sehingga kegiatan kampanye partai politik diharapkan tidak sampai menganggu aktivitas ritual keagamaan,” ucap politikus asal Sanur yang juga Wakil Ketua DPRD Bali itu.

Sukarta lebih lanjut mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh pengurus di kabupaten dan kota hingga ke kader desa. Bahwa jadwal kampanye putaran terakhir bagi partai berlambang burung garuda itu tidak melaksanakan kampanye terbuka.

“Kami harapkan kepada simpatisan, kader dan calon legislatif yang beragama Hindu bersama-sama melaksanakan sembahyang bersama di Pura Agung Jagatnatha, Kota Denpasar, pada Rabu sore (26/3),” kata calon anggota DPR-RI itu.

Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta mengatakan pada zona dua (Badung dan Tabanan) terkait kampanye pemilu semua diserahkan kepada masing-masing caleg setempat.

“Dari awal partai kami tidak menggelar kampanye terbuka. Semua jadwal kampanye yang diberikan KPU selanjutnya diserahkan kepada masing-masing caleg,” katanya.

Bahkan pada kampanye putaran terakhir, kata dia, pihaknya berharap lebih banyak melakukan sembahyang dan berdoa, karena momentumnya bertepatan menjelang hari raya Nyepi tahun saka 1936.

“Kami harapkan kepada kader dan caleg dalam mengisi kampanye pemilu untuk senantiasa melakukan doa. momen tersebut sangat tepat karena menjelang hari raya Nyepi,” katanya. AN-MB