Denpasar (Metrobali.com)-

Dana hibah Pemprov Bali untuk program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara pada 2014 akan menyasar 100 desa miskin yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Pulau Dewata.

“Kami menargetkan program Gerbangsadu Mandara tahun ini dapat dinikmati oleh 100 desa dengan tingkat kemiskinan 25 sampai 34 persen. Pada APBD Induk dialokasikan anggaran untuk 60 desa dan sisanya 40 desa pada APBD Perubahan 2014,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana di Denpasar, Kamis.

Besaran dana hibah Gerbangsadu pada 2014 yang akan diberikan untuk setiap desa miskin masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni Rp1,02 miliar dengan rincian 80 persen digunakan untuk pengembangan ekonomi produktif, 20 persen pembangunan infrastruktur desa, dan Rp20 juta untuk dana operasional.

“Untuk pemilihan desa penerimanya, kami mengacu pada hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011. Dalam data itu selain berisi informasi tingkat kemiskinan masing-masing desa, juga dilengkapi nama-nama penduduk miskin beserta alamatnya,” ucapnya.

Ia mengatakan, bantuan itu dikecualikan hanya untuk desa-desa di Kabupaten Badung karena pemkab setempat sudah mengalokasikan dana program pengentasan kemiskinan tiap desa sebesar Rp3 miliar.

Dengan menyasar 100 desa itu, pihaknya berharap akan semakin mempercepat penuntasan penduduk dan desa miskin di Bali. Sejak program digulirkan pertama pada 2012, Pemprov Bali sudah memberikan bantuan Gerbangsadu Mandara untuk 127 desa.

“Awalnya ditujukan untuk 82 desa dengan tingkat kemiskinan di atas 35 persen, dan pada akhir 2013 sudah diberikan untuk 45 desa dengan tingkat kemiskinan 25-34 persen. Karena berdasarkan hasil PPLS ternyata masih banyak desa dengan kemiskinan dalam rentang 25-34 persen, sehingga itu yang kami utamakan untuk mendapatkan bantuan Gerbangsadu tahun ini,” ujarnya.

Lihadnyana menambahkan, untuk persiapan penyaluran hibah itu pihaknya akan terlebih dahulu merekrut tenaga pendamping dan memberikan berbagai pelatihan sehingga ketika diterjunkan ke masing-masing desa mereka sudah paham benar apa yang harus dilakukan dalam membantu penduduk mengoptimalkan potensi desa.

“Harapan kami dana Gerbangsadu itu sudah dapat disalurkan pada tiap desa sekitar Maret 2014, mudah-mudahan didukung juga dengan kesiapan masing-masing desa untuk mengelolanya. Di samping kami juga gencar menyosialisasikan dan menyiapkan tenaga pendamping,” katanya.

Meskipun 2014 termasuk tahun politik dan akan ada pergantian keanggotaan di DPRD Provinsi Bali, Lihadnyana optimistis anggota Dewan yang baru nanti juga akan menyetujui usulan 40 desa penerima Gerbangsadu yang didanai melalui APBD Perubahan. AN-MB