Penasehat Gus Bima (kedua kiri) bersama Relawan Sekar Bali/MB

 

Denpasar, (Metrobali.com) –

Setelah pertemuan pertama yang dilaksanakan Sabtu (03/02) lalu di kediaman salah seorang tokoh masyarakat Kota Denpasar, Ida Bagus Bima Putra, sekelompok masyarakat yang tergabung ke dalam Relawan Sekar Bali, akan kembali memperluas gerakan dukungannya ke seluruh Bali kepada Paslon yang diusung Koalisi Rakyat Bali, Mantra-Kerta. Gerakan ini dinamakan “Koinku Untuk Pemimpinku”.

“Pergerakan Relawan Sekar Bali ini ya sudah sampai ke Jembrana, Buleleng, Singaraja, Karangasem. Gerakan ini murni tulus iklas karena melihat figur dari Mantra-Kerta layak memimpin Bali”, ucap Penasehat Relawan Sekar Bali, Ida Bagus Bima Putra, saat ditemui dirumahnya di Jalan Gandapura III Denpasar, Rabu (07/02).

Tokoh masyarakat yang akrab disapa Gus Bima ini juga mengatakan, selain bergerak untuk mengumpulkan uang koin, pergerakan Relawan Sekar Bali untuk memenangkan paslon Mantra-Kerta juga dengan datang ke rumah-rumah semeton Karangasem yang berada di perantauan di seluruh Bali. “Ini bentuk langkah kami untuk membantu perjuangan Mantra-Kerta. Wujudnya mungkin tidak begitu besar, tetapi semangat dan ketulus iklasan relawan untuk memenangkan Mantra-Kerta sangat tinggi”, kata pria yang selalu tampil dengan kepala plontos ini.

Pada pertemuan pertama gerakan Relawan Sekar Bali di kediaman Gus Bima, Sabtu (03/02) lalu, jumlah massa yang hadir seribuan lebih. “Ini diluar prediksi kami. Meski saat itu hujan, antusias relawan yang datang sangat tinggi. Bahkan relawan ini memasang baliho gerakan ini karena saking semangatnya mereka mendukung Mantra-Kerta”, ujarnya semangat.

Saat pertemuan pertama itu, jumlah uang koin yang terkumpul sangat banyak. Bahkan yang menarik, ada seorang relawan yang datang membawa celengan dari rumahnya. “Celengannya kita buka saat itu juga dan jumlahnya lumayan banyak. Itu sangat membuat kami bangga. Ini bukti semangat relawan ke Mantra-Kerta”, ungkap Ketua Forum Sekar ini.

Pertemuan pertama Relawan Sekar Bali untuk Mantra-Kerta ini tidak hanya datang dari semeton Karangasem yang merantau dan tergabung di dalam Forum Sekar, tetapi juga datang dari Gianyar, Buleleng, Jembrana dan Klungkung yang mencintai dan mendukung Mantra-Kerta. “Dan yang paling membanggakan, ada warga pengungsi Erupsi Gunung Agung yang datang. Spontanitas masyarakat itu yang membuat kami bangga”, ungkapnya.

Setelah pergerakan awal itu, Gus Bima mendorong Relawan Sekar Bali agar juga diikuti oleh relawan yang ada di kabupaten yang lain. Gus Bima menyatakan, pergerakan relawan ini juga telah menyasar dan menjalin komunikasi dimana kantong-kantong semeton Karangasem yang perantauan untuk ikut menggalang dukungan kepada Mantra-Kerta. Gerakan “Koinku Untuk Pemimpinku” jika sudah terkumpul akan diserahkan kepada paslon Mantra-Kerta. “Entah siapa nanti yang akan menerima koin-koin itu baik tim pemenangan atau langsung ke paslon, yang penting ini adalah bukti kami dengan tulus iklas berjuang memenangkan Mantra-Kerta. Kami tahu paslon pasti punya uang dan meski jumlah koin yang kami serahkan kecil namun semangat kami tinggi untuk memenangkan Mantra-Kerta”, tegasnya.

Ketua Relawan Sekar Bali, I Dewa Gede Maharta, menyatakan bersyukur gerakan ini didukung penuh oleh masyarakat dari bermacam elemen dan juga lintas agama. “Kita berharap gerakan ini bisa terlaksana di seluruh Bali. Responnya sangat positif”, katanya. Gerakan “Koinku Untuk Pemimpinku” merupakan bentuk partisipasi masyarakat dan wujud keseriusan rakyat Bali kepada paslon Mantra-Kerta. Gerakan pengumpulan koin untuk Mantra-Kerta benar-benar merupakan gerakan dari masyarakat bawah yang idenya lahir dari ketulus iklasan masyarakat untuk mencari pemimpin Bali ke depan yang benar-benar diharapkan masyarakat. Gerakan ini dilakukan sederhana dan dalam suasana sangat santai. Dengan duduk menggelar tikar dan lesehan, Relawan Sekar Bali benar-benar lahir dari keterpanggilan hati nurani untuk Mantra-Kerta. “Gerakan ini juga bertajuk gelar tikar untuk mencari Gubernur Bali, maknanya duduk bersama tanpa ada perbedaan untuk mencari pemimpin harapan rakyat Bali yakni Mantra-Kerta”, ucap Dewa Maharta menutup wawancara ini. GA-MB