GUBERNUR Bali Made Mangku Pastika memahami upaya pengentasan kemiskinan tak bisa dilepaskan dari ketersediaan anggaran. Untuk itu, dalam kurun waktu empat tahun (2009-2012), APBD Provinsi Bali terus merangkak naik. Tahun 2008 APBD Provinsi mencapai Rp. 1,39 trilyun lebih, 2009 sebesar Rp. 1,66 trilyun lebih, 2010 meningkat menjadi Rp. 1,94 trilyun lebih, 2011 sebesar Rp. 2,4 trilyun lebih dan pada tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp. 3,249 trilyun lebih.

Meningkatnya APBD Provinsi Bali tersebut tidak terlepas dari terus meningkatnya realisasi pendapatan daerah. Pada tahun 2009, realisasi pendapatan mencapai Rp. 1,91 trilyun, tahun 2010 menjadi Rp. 2,24 trilyun, tahun 2011 sebesar 2,84 trilyun dan pada tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp. 3,1 trilyun lebih. Makin meningkatnya pendapatan tersebut tentunya berpengaruh positif bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali karena sebagian besar dimanfaatkan untuk mendanai delapan program unggulan.

Untuk bidang kesehatan, dari tahun ke tahun anggaran yang dikeluarkan Pemprov Bali juga terus meningkat. Berbagai program di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan dejarat kesehatan masyarakat. Tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp. 26,26 milyar yang antara lain dimanfaatkan untuk peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Tahun 2010  anggaran untuk program kesehatan naik menjadi Rp.144,52 milyar dan tahun 2011 sebesar Rp. 190,26 milyar. Mulai tahun 2010 Pemprov Bali mulai melaksanakan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara yang dananya share dengan kabupaten/kota se-Bali.

Pada tahun ini, Pemprov Bali menaikkan alokasi anggaran untuk JKBM sebesar Rp. 25 miliar. “Tahun ini naik Rp.25 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp.179,25 miliar,” katanya. Dengan demikian, pada 2012 total dana yang dialokasikan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma kepada masyarakat pada sembilan kabupaten/kota  melalui program JKBM menjadi Rp. 204,25 miliar. Selain Program JKBM, Pemprov Bali pun mengucurkan bantuan untuk peningkatan Puskesmas dan RSUD di Bali. Hingga tahun 2012 ini, Pemprov Bali telah mengucurkan dana Rp. 3,6 milyar lebih untuk Kabupaten Bangli, Rp. 6,056 milyar lebih untuk Buleleng, Rp. 2,5 milyar untuk Klungkung, Rp. 5,2 milyar untuk Karangasem, Rp. 2,2 milyar untuk Denpasar, dan Rp. 1 milyar untuk Kabupaten Jembrana. Selain bantuan dalam bentuk infrastuktur dan alat kesehatan, Pemprov Bali juga memberikan bantuan tenaga kesehatan.

Sementara untuk program bedah rumah , hingga akhir tahun 2011 telah berhasil dituntaskan perbaikan 2.461 rumah tak layak huni. Ditambah dengan partisipasi pihak ketiga melalui program CSR sebanyak 493 unit rumah, totalnya mencapai 2.954 unit. Melanjutkan program tersebut, tahun 2012 Pemprov Bali mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki 1.550 unit rumah tak layak huni. Sehingga hingga saat ini, total bedah rumah telah mencapai 5.000 unit.

Bedah rumah pada tahun 2012 sebanyak 1.550 seluruhnya akan dikerjakan secara swakelola. Dia berharap, dengan pengerjaan secara swakelola, program bedah rumah akan bisa diselesaikan secara paripurna dan tepat sasaran. Pemprov Bali juga terus mengugah kepedulian pihak swasta dalam menuntaskan program bedah rumah. Sesuai dengan hasil pendataan di awal program ini digulirkan, tercatat sekitar 13 ribu rumah tak layak huni yang perlu dibedah. “Dengan peran serta seluruh komponen, program ini diharapkan bisa segera dituntaskan,” imbuhnya.

Dalam bidang pertanian, Gubernur Mangku Pastika punya program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). Digulirkan sejak tahun 2009, hingga tahun 2011, Bali telah memiliki 200 unit Simantri yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Tahun 2012 ini, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran untuk 350 unit Simantri. Alokasi dana yang dikucurkan untuk tiap unitnya mencapai Rp. 200 juta. Selain bertujuan mendorong kesejahteraan petani, program ini juga terintegrasi dengan Bali Green Province. Program Simantri mengedepankan konsep Zero Waste, dimana semua hasil buangan ternak sapi bisa dimanfaatkan. Kotorannya dimanfaatkan untuk pupuk organik dan air kencingnya bisa diolah menjadi Bio Urine. “Keberadaan Simantri kita harapkan bisa menekan bahkan meniadakan penggunaan pupuk kimia,” tambahnya. Gubernur Mangku Pastika sendiri menargetkan Bali memiliki 1.000 unit Simantri. Dalam bidang pendidikan, Pemprov Bali merealisasikan dana Rp. 293,41 milyar pada tahun 2009, Rp. 252,34 milyar pada tahun 2010 dan Rp. 258,89 milyar pada tahun 2011. Sementara untuk tahun anggaran 2012, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran Rp. 341,7 milyar. GAB-MB