Cegah Radikalisme Generasi Muda12

Buleleng (Metrobali.com)-
Pemahaman Wawasan Kebangsaan terus digelorakan bagi kalangan generasi muda guna mengantisipasi aksi radikalisme di Kabupaten Buleleng. Artinya diperlukan persamaan langkah dan persepsi, sehingga peristiwa teror serta selebaran surat yang terjadi di Kantor Camat Buleleng belum lama ini tidak terulang kembali. Demikian dikatakan Dandim 1609/Buleleng Letkol Infanteri Budi Prasetyo dalam sesi dialog di Undiksha Singaraja, Selasa (26/1).
Lebih lanjut ia mengatakan sejak dini wawasan kebangsaan ini perlu ditingkatkan dikalangan generasi muda sebagai benteng mengantisipasi aksi yang berbau radikalisme. Mengingat kondisi masyarakat di Kabupaten Buleleng ini sangat hiterogen,”Kami secara tegas menyatakan untuk mencegah para pihak radikal yang ingin masuk ke universitas” ucap tegas Budi Prasetyo.
Pernyataan yang sama juga disampaikan, Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi Badjuri. Menurutnya ancaman teror dan radikalisme merupakan musuh bersama dan harus dihancurkan. Apalagi Kabupaten Buleleng memiliki geografis dengan panjang pantai 157,05 Km, sudah barang tentu memiliki titik rawan, terlebih lagi kawasan di Buleleng sangat terbuka terhadap penduduk pendatang. “Kepolisian menularkan virus kebaikan mencegah radikalisme di kalangan mahasiswa dan mahasiswi” terangnya.”Langhkah yang kami lakukan ini, mengingat kejadian teror diberbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar pelakunya itu dilakukan anak muda,” imbuh Harry Haryadi Badjuri.
lebih lanjut ia mengungkapkan perlunya kesadaran masyarakat dalam hal mengantisipasi berbagai bentuk ancaman terorisme. Sehingga wawasan kebangsaan ini lebih mudah menyisipkan pesan maupun amanat  serta memberikan edukasi SDM generasi muda di Undiksha yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Kabupaten Buleleng,”Semua harus peduli, maka dalam memberikan pemahaman lebih mudah ketengah-tengah masyarakat untuk mencegah aksi teror” terang Harry Haryadi Badjuri
 
Sementara itu Rektor Undiksha Singaraja Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. mengatakan sudah sepatutnya secara dini dilakukan antisipasi terhadap bahaya radikalisme. Pasalnya kalau tidak secara dini dilakukan, resikonya radikalisme ini dapat menimpa kalangan mahasiswa. Jadi mahasiswa membentengi diri dengan wawasan kebangsaan. “Perlunya dialog antisipasi radikalisme dikalangan mahasiswa. Yang cukup mengkhawatirkan adalah mahasiswa ikut berkecimpung menjadi insan radikal. Hal ini sangat membahayakan bangsa dan negara. Jadi para mahasiswa bersatu padu, dan cinta kepada NKRI,” ujar Jampel.
Menurutnya mahasiswa sebagai garda terdepan mengantisipasi aksi terorisme yang berbentuk ISIS.”Dunia sudah mengecam ISIS sehingga perlu diantisipasi” tandas Jampel.
Pada sisi lain Ketua MUI Buleleng  Hj Abdurahman Said Lc mengatakan untuk menjaga kondusifnya dikalangan masyarakat, pihaknya melkukan koordinasi dengn aparat keamanan. Diharapkan para generasi muda tidak rapuh dan diperlukan pemahaman dan pencerahan.”Pemahaman yang salah harus diluruskan. Artinya jangan sampai generasi muda lemah dari sisi ilmu, wawasan kebangsaan, dan kerukunannya” tandasnya. GS-MB