Gong Kebyar1

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengamat dan pelaku seni budaya Bali, Kadek Suartaya, SS Kar, MSi mengharapkan generasi muda Bali dalam memperingati seabad seni gong kebyar secara aktif ikut ambil bagian melestarikan dan mengembangkan seni warisan budaya tersebut.

“Sudah sepatutnya generasi muda Bali melestarikan seni kebyar dan selama ini telah menunjukkan kemampuan dalam memeriahkan Pekan Seni dan Olahraga Pelajar (Porsenijar),” kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Sabtu (14/2).

Ia mengatakan, Porsenijar kegiatan yang digelar secara berkesinambungan setiap tahun itu menjadi ruang bagi para pelajar unjuk kemampuan berseni kebyar.

“Dinas Pendidikan Provinsi Bali sebagai penyelenggara, semestinya sudah mengantisipasi memasukkan dan merinci materi tari-tarian kebyar untuk ditampilkan pada lomba bidang seni tersebut,” ujar Kadek suartaya.

Materi tari-tarian kebyar itu dinilai tepat diperuntukkan pada sajian tari putri yakni tari Panji Semirang untuk murid sekolah dasar (SD), Wiranata untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP), dan Tarunajaya bagi siswi sekolah menengah atas maupun kejuruan (SMA/SMK).

Kadek Suartaya menambahkan, sedangkan untuk materi tari putra lebih relevan dilombakan tari non kebyar seperti baris (SD), Jauk Keras (SMP) dan Jauk Manis (SMA/SMK).

Melalui Porsenijar, pemerintah provinsi Bali dapat menunjukkan peran dan kepeduliannya membangun jagat seni, mengapresiasi tonggak seabad seni kebyar yang kini telah mendunia, harap Kadek Suartaya.

Seni gong kebyar selama 100 tahun telah menunjukkan eksistensinya di tengah kehidupan masyarakat Pulau Dewata. Seni gong kebyar itu berawal dari munculnya gong kebyar di Bali Utara pada tahun 1915.

Kehadiran gamelan dengan gaya estetik-musikal yang sarat gairah itu, memicu menguaknya seni tari baru yang berbeda dari tari tradisi yang telah mengkristal sebelumnya.

Tari nafas baru dengan iringan gong kebyar itulah yang disebut seni kebyar atau kakebyaran yang kini perkembangannya tidak pernah henti menggeliat dan menggebrak dalam kancah seni pertunjukan di Pulau Dewata. AN-MB