Jpeg

Wianto Chen Director Agency Group Head Generali Indonesia

Denpasar (Metrobali.com)-

Di tengah suasana perekonomian Indonesia yang lesu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia yang merupakan bagian dari Generali Group yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 2009, ditahun 2015 mulai mengembangkan sayapnya khususnya di kawasan Indonesia Timur (Bali, Lombok, NTT).

Generali Indonesia mencatat perolehan premi sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2014. Dan ditahun yang sama, Generali menciptakan Auto Risks Management System (ARMS) yang mengamankan investasi anda secara otomatis.

“Kami sangat optimis kalau dari market penetrasi asuransi individu masih sangat rendah, hasil setengah tahun pertama yang baik menunjukkan ambisi Generali meskipun di tengah kompetisi yang sangat menantang dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melemah untuk menjadi perusahaan asuransi yang memberikan nilai tambah bagi nasabah,” kata Wianto Chen Director Agency Group Head Generali Indonesia di acara media briefing roadshow di Hotel Aston, Gatot Subroto, Denpasar, Selasa (29/9).

Dipaparkan oleh Wianto, sebagai asuransi yang sudah 5 tahun berdiri Generali patut berbangga pasalnya dari 47 perusahan asuransi jiwa di Indonesia, Generali berada pada peringkat ke 7.

“Saat ini kan yang berkembang di Indonesia banyak didominasi perusahaan asuransi jiwa asing hampir 60 persen dan kita berada di posisi ke 7 tahun 2015,” ungkapnya.

Data Generali menunjukan dari Gross written premium (GWP) mencapai IDR 934 miliar (+20 persen y-o-y) berkat pertumbuhan yang kuat dari unit link (+23 persen) dan ini meningkat di semua segmen pasar. Selain itu indikator kontribusi kanal agency meningkat menjadi 35 persen (+ 7 p.p). Dan kata Wianto, Generali telah memiliki gedung baru dan berpindah operasi kantor ke Generali Tower sejak Juli 2015.

“Generali tengah menuju kearah transformasi era digital karena itu seiring dengan misi perusahaan Generali terus tumbuh menjadi pilihan utama dalam pelayanan. Tahun depan kita akan potensi asuransi yang menggunakan pelayanan media sosial, kita akan bekerjasama dengan OBI (red, merk HP baru yang digagas oleh pendiri Apple), nanti kalian tinggal touch aja scren Generali dan semua unit link akan terbuka,” tandas Wianto.

Ketakutan nasabah akan uang tidak akan kembali menurut Wianto tidak akan terjadi, pasalnya Generali satu-satunya perusahan asuransi yang memiliki Auto Risk Management System (ARMS) yaitu satu pengendali otomatis terhadap resiko dana yang diinvestasi mengoperasikan lebih dari 100 kantor pemasaran yang terbesar di seluruh pelosok Indonesia.

“Ketakutan atau trauma masyarakat Bali tidak akan terjadi karena kita akan bangun satu sistem, nanti nasabah akan kita kasi kode hanya dia yang tahu kode tersebut,” jelasnya.

Generali Indonesia menutup semester pertama tahun 2015 dengan pertumbuhan yang cukup signifikan dengan pendapatan premi yang kuat GWP Generali berada di posisi IDR 934 miliar (+20 persen IDR 779 1H14) didorong oleh kinerja produk utilink yang tumbuh 23 persen (IDR Rp566 miliar 1H14). Sementara produk non utilink menunjukkan pertumbuhan positif ke IDR Rp240 miliar (+13 persen, IDR Rp212 miliar 1H14).

“Jalur distribusi melalui bank rekanan (bancassurance) masih menjadi kontributor premi terbesar dengan total kontribusi 46 persen. Sementara channel keagenan yang terus berkembang telah menyumbang 35 persen dan bisnis grup terbesar 19 persen dari total GWP,” katanya,” tutup Wianto.SIA-MB