ilustrasi gempa

Jakarta (Metrobali.com)-

Gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter (SR) yang terjadi di 31 kilometer barat daya Nias Utara atau 36 km barat laut Nias Barat, Sumatera Utara, Minggu pukul 11.52 WIB dianggap tidak berpotensi tsunami.

“Pusat gempa pada kedalaman 14 km di zona subduksi lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia dan itu di sisi luar dari lempeng Eurasia. Gempa itu kami anggap tidak menimbulkan potensi tsunami,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (14/9).

Posko BNPB telah mengonfirmasi akibat dampak gempa di lokasi tersebut dan gempa terasa dari sedang hingga kuat selama sekitar 5 detik di Nias Selatan dan Nias Utara. Hal itu membuat masyarakat sempat panik dan berhamburan lari ke luar rumah.

Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pendataan terhadap akibat dari gempa tersebut.

“Beberapa daerah lain sedang dikonfirmasi oleh para petugas Posko BNPB dan Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah pendataan selesai,” ucapnya.

Sementara itu dari data dampak gempa kekuatan 5 SR di 14 km barat daya Tanah Datar pada Kamis (11/9) telah menyebabkan 18 rumah rusak sedang, 187 rumah rusak ringan, tiga sekolah rusak sedang, 28 sekolah rusak ringan, satu puskesmas rusak ringan, dan enam mushola rusak ringan.

Atas kejadian itu pihak BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kab Tanah Datar dan BPBD Kota Padang Panjang guna melakukan pendataan.

“Bupati Tanah Datar telah menetapkan masa tanggap darurat dilakukan pada tanggal 11 hingga 24 September 2014,” tuturnya. AN-MB