MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Gempa di Lombok Terasa Keras di Bali

Warga memerhatikan salah satu bangunan Pura Penataran Agung Rinjani yang rubuh akibat gempa di Desa Trengilut, Senaru, Lombok Utara, NTB, Rabu (1/8/2018). Sejumlah rumah ibadah tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan akibat gempa bumi. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta (Metrobali.com)-

Suasana lebih mencekam dari sebelumnya. Warga yang tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, merasakan gempa berkekuatan 7 Skala Richter pada Minggu malam seperti bergelombang.

“Gempa kali ini seperti gelombang,” kata warga Praya, Lombok Tengah, Oji, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu malam.

Selain terasa besar di Pulau Lombok,  di  Bali gempa bumi teras sangat kuat. Sejumlah bangunanpun roboh. Salah satu super market terbesar  di Bali Mall Bali Galeria yang berada  dekat Patung  dewa Ruci juga roboh  dan menimpa sejumlah kendaraan roda  dan empat. Selain itu,  di beberapa tempat  di Karangasem juga roboh.

Warga Praya, Lombok Tengah, Oji , menambahkan gempa yang terjadi kali ini, lebih kencang terasa dibandingkan dengan gempa pada pekan lalu yang berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR).

Setelah gempa, listrik mati dan bahkan informasinya kaca-kaca hotel di Mataram ada yang pecah.

Dia juga menyebutkan dari informasi tim yang sedang perjalanan pulang dari pengungsian di Sembalun, melihat tiang-tiang listrik tumbang.

“Suasana lebih mencekam dari sebelumnya. Pesawat saya yang belum `take off` juga sampai agak goyang. Ini jadinya pesawat Garuda `delay`,” katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahwa telah terjadi gempa berkekuatan 7,0 SR di dekat Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu petang.

Gempa bumi yang terjadi pukul 18:46:35 Wita itu berpusat pada kedalaman 15 kilometer dan berlokasi pada 8,37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur.

Dalam pemutakhiran peringatan dini, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk daerah di sekitar Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara itu, Warga Buana Kubu Denpasar Barat, Ni Ketut Artini mengungkapkan, tiga kali merasakan gempa getaran yang sangat kencang. ”Saya sampai tiga kali panik, berharap gempa susulan tak lagi muncul,” kata Ketut Artini.

Sumber : Antara