Petugas memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di Pulau Bali, di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 3 Denpasar, Bali, Selasa (16/7/2019). BMKG memutakhirkan data gempa bumi tektonik yang awalnya memiliki kekuatan 6 SR menjadi 5,8 SR di laut dengan jarak 80 km arah Selatan Negara, Jembrana, Bali, pada kedalaman 104 kilometer yang mengakibatkan sejumlah bangunan dilaporkan mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Jakarta, (Metrobali.com)-

Gempa bumi dengan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Senin pagi.

Laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 05.08 WIB.

Gempa berlokasi di 8,87 lintang selatan-114,47 bujur timur dengan kedalaman 82 kilometer.

Pusat gempa bumi berada di laut 59 kilometer barat daya Jembrana.

Getaran gempa dirasakan sampai Kuta dengan skala III Modified Mercalli Intensity (MMI), II-III MMI di Banyuwangi (jawa Timur) , II-III MMI di Jembrana, II MMI di Jimbaran, II MMI di Nusa Dua, dan II MMI di Denpasar.

Skala Mercalli merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan sesimometer di tempat kejadian, seperti dikutip dari laman BMKG.

Dalam skala II, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Skala IV, gempa dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah serta ditandai antara lain jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Pada skala V, getaran dirasakan hampir semua orang ditandai dengan barang terpelanting, tiang dan barang besar bergoyang. (Antara)