gempaTernate (Metrobali.com) –

Gempa berkekuatan 4,8 Skala Ricter (SR), Rabu, yang menguncang Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara dan dirasakan warga kota Ternate, ibu kota Provinsi Maluku Utara.

“Akibat dari gempa itu, warga yang berada di pesisir pantai Desa Tuada dan Todowonge, kecamatan Jailolo lari berhamburan karena takut ancaman tsunami karena goncangannyaa terasa sangat kuat,” kata Kepala BPBD Halbar, Chalid Ismail, di Ternate, Rabu (2/11).

Guncangan serupa juga dialami oleh warga Banehena, Payo, Bobo, Idamdehe, Payo serta desa lainnya.

Chalid mengatakan, gempa dengan kedalaman 10 Kilometer itu terjadi di daratan, maka tidak menimbulkan tsunami, sehingga, diharapkan masyarakat agar tenang dan tidak panik.

Hanya saja, masyarakat diimbau tetap waspada.

Dia mengatakan, semua tim yang sudah terbagi di lokasi pengungsian untuk berjaga – jaga agar masyarakat setempat tidak merasa panik.

Atas musibah ini, masyarakat diiminta tetap berdoa agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

“Kami tetap bersiaga di lokasi dan kalau terjadi guncangan yang lebih kuat lagi, maka menghindari dari tiang listrik maupun bangunan agar tidak mengalami reruntuhan,” ujar Chalid.

Dia juga mengingatkan masyarakat tetap tenang dan tidak panik agar jangan sampai kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh orang untuk mengambil barang, sehingga tetap melihat isi bahawan anda.

Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara menyalurkan bantuan kepada masyarakat Halbar yang mengalami musibah gempa bumi di Jailolo.

Manager Unit Komunikasi dan Kebijakan BI, Hery Chatur Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan, sebagai wujud kepedulian Bank Indonesia Maluku Utara atas musibah gempa yang dialami warga Jailolo telah menyalurkan bantuan untuk korban gempa. (www.antaranews.com)