Kepala Bagian Umum Pemda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Wicaksana Widhya Utama saat mengunjungi kediaman Ni Ketut Wiarti.
Gianyar (Metrobali.com)-
Gemerlap dolar di kampung Turis, Ubud, rupanya rupanya  tak menjamin kesejahteraan wargnya. Kenyataannya,  dari hasil pendataan kk Miskin yang dilakukan oleh seluruh instansi beberap waktu lalu, terungkap  puluhan warga Ubud, hidupnya  masih terkutat  di garis kemiskinan. Hal ini terungkap saat Pemkab Gianyar melalui Bagian Umum Setda Gianyar, memberia bantuan dan pembinaan kepada  Ni Ketut Wiarti, warga miskin di Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud, Kamis (27/2).
LWiarti merupakan salah satu dari puluhan warga yang masuk dalam katagori keluarga miskin. Ironisnya lagi, di tengah hidupnya serba kekurangan ini,  Wiarti kini juga hidup sebatang kara, setelah suaminya I Wayan Lipet  meninggal sekitar enam bulan lalu. Sedangkan anak semata wayangnya Ni Wayan Yanis Wati, tidak lagi bisa mengurusnya lantaran sudah menikah ke Buleleng. “ Suaminya meninggal sudah meninggal, jadi hidupnya hanya sendiri di keluarga itu. Kerabat terdekatnya hanya saya. Tapi saya juga tidak bisa memperhatiknnya setiap saat, “ ungkap salah satu keponakan jauhnya, Ni Komang Arisanti.
Memang,  Ni Ketut Wiarti, kini sudah menempati rumah bantuan pemerintah yang tidak terawat. Namun, untuk pemenuhan hidupnya sehari-hari yang serba sulit , belum lagi kondisi kesehatannya yang labil, menjadi kandala hidupnya sehari-hari. Di areal rumah itu juga terdapat dapur berupa bangunan lama dengan tembok berupa popolan tanah. Ironisnya atap bangunan itu hanya ditumpuk-tumpuk dengan seng, triplek, jerami dan kelabang. Keseharianya Ni Ketut Wiarti hanya berkeliling banjar setempat dari rumah ke rumah. Ia membantu tetangga mengerjakan berbagai hal, mulai dari menyapu nyetrika dan lainya.
Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Umum Pemda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Wicaksana Widhya Utama. Karena itupula Wiarti kini mendapt perhatian serius  sebagaimana program dan instruksi Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam mengentaskan kemiskinan. Pihaknya dari Bagian Umum Pemda Gianyar ini mendapat tugas membina warga miskin di Kelurahan Ubud. “ Kami di Maisng-masing OPD wajib memberikan pendampingan hingga pembinaan warga miskin, goalnya nanti agar kemiskinan di Gianyar menjadi nol, “ terang Mantan Ajudn Mantan Bupati itu.
Dibenarkan pual di wilayah dampingannya yakni, kelurahan Ubud masih terselip puluhan KK Miskin. Darai pendataan puluhan warga miskin di Kelurahan Ubud, awalnya Bagian Umum Pemda Gianyar mendata 35 warga miskin, namun seelah verifikasi pada Kamis kemarin, didapati 29 warga yang memenuhi kriteria sebagai warga miskin. “Salah satunya, Ibu Ni Ketut Wiarti ini yang ada dalam garis kemiskinan serta hidup sebatang kara. Terdapat 4 orang dari 29 warga miskin ini merupakan lansia yang hidup sebatang kara, seperti ibu Wiarti ini, “ tambahnya.
Karena itu, Pemda Gianyar sendiri memastikan akan rutin memberikan bantuan kepada warga miskin yang sudah terdata. Khusus untuk hari raya Galungan dan Kuningan ini, pihaknya menjalankan perintah Bupati Gianyar untuk berbagi kepada warga miskin.  Kali ini, serangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada 29 warga miskin di Kelurahan Ubud, diberikan  bantuan daging babi, serta beberapa jenis bantuan laiannya  dari bupati. Untuk membantu upaya pemerintah ini, pihaknya juga berupaya menjaring pihak swasta dalam hal ini pemilik hotel dan restorant di Ubud untuk membantu warga keluar dari garis kemiskinan. “Sejumlah pengusaha menyatakan siap membantu Bupati Gianyar dalam upaya pembinaan dan pendampingan warga miskin ini. Kami harapkan ketok tularan kepada seluruh pemilik akomodasi pariwisata,” harapnya.

Pewarta : Catur

Editor : Whraspati Radha