Inti Bali Gelar Merah Putih

INTI Bali gelar “Festival Merah Putih” dengan tema “Indonesia Satu” pada Minggu, 1 November 2015 yang berlokasi di Lapangan Pasar Seni Kuta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda serta menyambut Hari Pahlawan, Generasi Muda Indonesia Tionghoa (GEMA INTI) Bali menyelenggarakan sebuah acara bertajuk “Festival Merah Putih” dengan tema “Indonesia Satu” pada Minggu, 1 November 2015 yang berlokasi di Lapangan Pasar Seni Kuta.

Menurut Ketua Panitia, Cornelius Geraldy Rahardjo, melalui acara ini GEMA INTI ingin mengingatkan kembali semangat Sumpah Pemuda agar para generasi muda sadar akan pentingnya persatuan dan menentang segala bentuk diskriminasi berdasarkan SARA serta mendorong semangat gotong royong untuk membangun bangsa ini menjadi lebih maju dan sejahtera.

“Saya pikir kita yang muda-muda ini perlu diingatkan kembali tentang semangat sumpah pemuda. Kadang-kadang kita lupa pentingnya bersatu, padahal kan kalau bersatu kita lebih mudah membangun negeri ini jadi lebih baik?” ungkapnya.

Festival Merah Putih akan diawali dengan kegiatan bakti sosial berupa aksi donor darah, pemeriksaan gigi dan cek mata gratis yang bekerja sama dengan PMI Kabupaten Badung, Bali Top Optical, Bali Sea Turtle Society dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati.

GEMA INTI Bali juga ingin mengejawantahkan semangat persatuan yang terkandung dalam sumpah pemuda dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk bergotong royong melakukan kegiatan-kegiatan sosial.

Selain bakti sosial juga diadakan edukasi tentang kesehatan gigi, manfaat donor darah dan melestarikan tukik sebagai bentuk kepedulian terhadap ekosistem laut. Juga dilaksanakan fashion show yang bermaksud mengapresiasi bakat anak-anak muda serta menampilkan seni dan budaya yang beraneka ragam.

GEMA INTI Bali kembali memilih anak-anak panti asuhan sebagai sasaran kegiatan sosial yang merupakan rangkaian acara Festival Merah Putih. Beberapa kali melakukan aksi sosial kepada anak-anak panti asuhan telah banyak memberikan pelajaran bagi generasi muda Indonesia Tionghoa tentang wujud kebersamaan sebagai bangsa.

Manifestasi nasionalisme tidak selamanya berbicara tentang hal-hal besar. Perjuangan generasi muda yang nasionalis pada era dewasa ini tidak lagi menekankan pada angkat senjata melainkan juga dapat dilakukan dengan aksi-aksi kepedulian kecil seperti memperhatikan anak-anak panti asuhan.

Di sisi lain, Ketua GEMA INTI Bali, I Ketut Rendy Setiawan turut menambahkan bahwa kegiatan Festival Merah Putih bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda yang pada era globalisasi seperti sekarang ini kecintaannya pada tanah air sangat mungkin terdegradasi. Sehingga penting sekali mengadakan berbagai kegiatan yang bisa merevitalisasi semangat nasionalisme dan persatuan di kalangan generasi muda.

Ketua Umum GEMA INTI, Hardy Stefanus menambahkan bahwa kegitan Festival Merah Putih berkaitan erat dengan visi GEMA INTI yakni untuk memberikan penyadaran bahwa Tionghoa merupakan bagian integral dari Indonesia dengan keanekaragaman suku dan agama yang dimilikinya.

Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kembali semangat pluralitas itu dengan landasan Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 silam. Sehingga apapun suku dan agamanya, persatuan dan identitas Keindonesiaan harus tetap dijunjung sampai akhir hayat.

“28 Oktober 1928 silam kita sudah berikrar bahwa kita satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Kita meninggalkan sekat-sekat ras, agama dan etnis. Ini harus kita pertahankan sampai sekarang. Misalnya saja, saya etnis Tionghoa tapi saya juga Indonesia dan akan selalu mencintai Indonesia. Saatnya kita bersatu untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik,” tandasnya. JAK-MB