Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Umum Gerakan Masyarakat (Gema) Indonesia Faisal Rizal Yunus mengatakan keberadaan mafia migas perlu dihadapi bersama-sama, karena keberadaannya sudah sangat mengganggu sektor energi tersebut.


“Kami dukung penuh Presiden terpilih Jokowi untuk memberantas mafia migas,” katanya di Jakarta, Kamis (11/9).

Untuk itu, kata dia, perlu orang-orang yang mempunyai integritas dan karakter kuat menduduki jabatan di sektor migas, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertamina dan juga SKK Migas.

“Tiga sektor perlu dipimpin orang-orang yang punya karater kuat yang profesional agar mafia migas tidak bisa lagi bergerak,” katanya.

Faisal mengatakan figur Jokowi yang mempunyai karakter kuat jika di ‘backup’ oleh pimpinan tiga sektor dibidang migas ini maka sektor energi ini akan dapat menyejahterakan rakyat.

“Saat ini persoalan beli minyak mentah diluar banyak yang tidak benar. Pola pengerjaannya juga tak benar, sehingga tidak diketahui berapa angka subsidi BBM yang sebenarnya,” jelasnya.

Untuk itu, kata dia, saat inilah yang tepat untuk mengalihkan subsidi BBM kepada sasaran yang tepat yaitu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan subsidi tersebut. “Selama ini subsidi BBM hanya dinikmati kalangan tertentu saja,” ujarnya.

Menurut dia, kenaikan BBM tak akan membuat masyarakat menjadi miskin. Subsidi BBM harus dialihkan untuk membantu masyarakat meningkatkan perekonomiannya. Dikatakannya dengan subsidi sebesar Rp300 triliun – Rp400 triliun per tahun seharusnya dapat mengangkat perekonmian warga yang tidak mampu.

Hal senada dikatakan oleh salah seorang Pendiri Gema Indonesia Samuel Purba yang mengatakan penyaluran dana subsidi BBM tidak jelas kemana saja. “Ini terjadi dari dulu hingga sekarang,” katanya.

Menurut dia Presiden terpilih Jokowi tidak akan mewarisi hal tersebut jadi yang paling tepat adalah menaikkan harga BBM secara bertahap, dan dana subsidi BBM dapat dialihkan untuk membantu masyarakat membantu perekonomiannya. AN-MB