Foto: “Pekenan IWAPI” Bela Beli Produk UMKM Bali hadir jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Denpasar (Metrobali.com)-

Guna menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Bali menggelar “Pekenan IWAPI”, Sabtu (12/9/2020).

Kegiatan yang bertempat di Mana Babi Guling Jalan Tantular Nomor 17 Denpasar itu mengambil konsep Bela Beli Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Bali.

Ketua Umum DPD IWAPI Bali, Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H, mengatakan, hadirnya Pekenan IWAPI ini karena pihaknya ingin mempunyai suatu branding sendiri dalam upaya menggeliatkan ekonomi.

Pekenan IWAPI yang baru dilaksanakan pertama kali ini direncanakan akan terus berlanjut dan dilaksanakan satu kali dalam seminggu.

Hadirnya Pekenan IWPI ini guna menstimulasi anggota sehingga mempunyai wadah untuk bertemu langsung dengan buyer (pembeli). Buyer yang didatangkan dalam Pekenan IWAPI ini berasal dari berbagai organisasi lain termasuk masyarakat.

“Jadi kami coba untuk bagaimana mulai bisa bersosialisasi kembali dibandingkan situasi kemarin yang hanya melalui rumah dan sebagainya,” jelas Tini Gorda yang juga Ketua KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga) Provinsi Bali ini.

Acara yang dimulai pukul 07.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita ini melibatkan sekitar 33 UMKM anggota IWAPI dari sembilan kabupaten/kota se-Bali yang menampilkan produk potensial dan unggulan dari daerah masing-masing.

Pekenan IWAPI ini menawarkan berbagai produk UMKM lokal mulai dari perlengkapan upakara, sembako, buah-buahan, produk herbal, kuliner, kerajinan (handycraft) hingga produk fesyen.

Acara yang disambut antusias masyarakat umum ini juga mengundang para buyer (pembeli) dari sejumlah daerah.

Pekenan IWAPI Bali ini juga dimeriahkan berbagai acara pendukung seperti Fun Erobik dari Neo Studio, Senam ISB dari Bu Lia, Demo Masak  yang dibawakan Tupperware.

Acara juga makin meriah dengan adanya Spontanitas Karaoke yang melibatkan seluruh pengurus DPD dan DPC IWAPI se-Bali.

Meskipun pekenan minggu ini mengambil tema Galungan, Tini Gorda menyebut tetap menghadirkan berbagai produk yang diproduksi oleh seluruh anggota IWAPI. “Jadi ini konteksnya media untuk berpameranlah istilahnya. Jadi IWAPI untuk pertama kali niki,” tuturnya.

Sebelumnya, IWAPI juga sempat melaksanakan kegiatan yang serupa, namun hal itu dilakukan bersinergi dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK). Namun kali ini, IWAPI melakukan kegiatan sendiri tanpa melakukan sinergi dengan KPRK.

Tini Gorda menuturkan, dalam Pekenan IWAPI ini pihaknya berusaha meng-organize IWAPI untuk melihat kekuatan sendiri. Terlebih tugas IWAPI selaku organisasi memang memiliki tugas untuk bisa mengkoordinir masing-masing anggotanya.

“Kami mencoba kembali flashback-lah ke belakang kegiatan yang sudah kami lakukan, tapi (saat ini) kami tidak mau terdiam dengan situasi Covid-19. Kami coba lagi sekarang,” papar tokoh perempuan yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas (PSU) ini.

Walaupun situasi saat ini cukup riskan dikarenakan meluasnya penambahan kasus dan masyarakat yang terdampak, pihaknya berupaya menghadirkan Pekenan IWAPI dengan protokol kesehatan. Hal ini juga sebagai upaya pihaknya bisa berkegiatan aman dan produktif di tengah pandemi Covid-19.

Tini Gorda menyebutkan, dalam kegiatan pekenan ini pihaknya mempunyai konsep pang pade payu dengan roh kearifan lokal. Melalui konsep Pang Pade Payu, pihaknya tak ingin menyebutkan produk yang dihadirkan murah karena tidak akan menghargai produsen.

Sementara dirinya tak ingin juga menghadirkan produk yang mahal di tengah daya beli masyarakat yang menurun. Maka dari itulah konsep Pang Pade Payu digaungkan dan diharapkan tetap bisa menggeliatkan perekonomian Bali di tengah pandemi Covid-19.

Melalui kegiatan ini, Tini Gorda juga akan melakukan klasterisasi produk UMKM di masing-masing kabupaten/kota di Bali. “Misalnya Kabupaten Karangasem apa yang menjadi unggulan. Jadi setiap kabupaten sekarang akan ada unggulannya. Jadi semacam one village one product,” jelas Direktur Eksekutif GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali ini.

Klasterisasi ini nantinya akan dibuatkan model dan akan dibawa ke ranah nasional. Oleh karena itu, dalam Pekenan IWAPI ini seluruh anggota dari kabupaten/kota ikut berkumpul untuk gerakan Pekenan IWAPI yang baru dilaksanakan pertama kali.

Selanjutnya Pekenan IWAPI akan dilakukan melalui kesiapan di masing-masing kabupaten/kota. Jika misalnya kabupaten/kota belum siap, maka Pekenan IWAPI akan dilaksanakan secara bergiliran secara bersama-sama.

“Rencananya kan ada dua opsi, apakah masing-masing melaksanakan di internnya dengan masyarakat setempat atau bergilir kita akan bersama seperti arisan,” kata Tini Gorda yang juga Ketua DPD PIM (Perempuan Indonesia Maju) Provinsi Bali ini. (wid)