??????????

Denpasar (Metrobali.com)-

Kiprah Taman Budaya semakin nampak. Komitmen unutk terus mengembangkan kesenian Bali dalam hal ini salah satunya diwujudkan dengan penyelenggaraan pelatihan tari kreasi 2014 yang melibatkan sebanyak 99 guru tari SMP, SMA,SMK dan guru tari sanggar dari 9 Kabupaten/Kota se Bali. Pelatihan tari kreasi ini akan berlangsung selama 5 hari mulai Senin (13/10) sampai Jumat (17/10) bertempat di Taman Budaya Bali, jalan Nusa Indah, Denpasar. Demikian dikatakan Kepala Upt Taman Budaya Bali, I Ketut Mantara Gandi saat ditemui pada Jumat (10/10) kemarin.

Materi tari kreasi yang dilatih yaitu Tari Sundaram yang diciptakan oleh staf di Taman Budaya, I Ketut Rena, SSt Msi dan Tari Palawakya yang diciptakan oleh almarhum Pan Wandres. Instruktur tari yang akan mentransformasi gerak dan makna dua tari kreasi ini adalah I Ketut Rena bersama Dewa Nyoman Irawan. Ditambahkan pula, tari kreasi Sundaram mengisahkan tentang keindahan dan keharmonisan yang dipersembahkan sebagai sujud bakti kehadapan Tuhan. “Makna yang tersirat dalam tarian ini adalah filosofi tri hita karana, yakni hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan. Sedangkan tari palawakya menggambarkan seseorang pujangga yang agung, berwibawa dan bijaksana. Dimana merupakan pengarang lagu yang gemar berkesenian. Sehingga menimbulkan perpaduan antara seni gerak, seni karawitan dan seni suara,” jelasnya.

Nah, selain pelatihan seni, pada Selasa (14/10) akan dibuka pameran seni rupa bertajuk Ethnic Power #1 yang dikuratori oleh I Made Bakti Wiyasa. Pameran yang akan berlangsung selama 6 hari hingga Minggu (19/10) mendatang menyatukan perupa dari 5 generasi mulai generasi I Nyoman Gunarsa, hingga generasi kelima perupa muda Citra Sasmita. “Total ada 31 perupa dari seluruh Bali yang akan menyatu dalam pameran ini. Mereka membawa ciri khas daerah masing-masing,” ungkap Bakti Wiyasa.

Tidak hanya pada kanvas, berbagai media dan karya instalasi juga akan dihadiran dalam pameran yang digelar di gedung Kriya, taman Budaya Bali ini. Turut serta penari kontemorer Adi Siput dan Pacet yang akan mengekplorasi karya-karya seni rupa lintas generasi ini. Adapun perupa yang akan menyajikan goresan-goesan tangannya dalam berbagai media ruap, antara lain Pande Gede Supada, I Nyoman Erawan, Made Budhiana, I Gusti Nengah Sura Ardana, I Wayan Karja, I Wayan Sujana Suklu, Made Wiradana, I Made Suta Kesuma, Gede Sukarda, Gede Gunada, Made Sirsawan, I Putu Wirantawan, made Gunawan, I Made Budiadnyana, I Wayan Sadu, I Wayan Suja, I Wayan Sudarna Putra, Ida Bagus Purwa, I Wayan Kun Adnyana, Polenk Rediasa, I Ketut Suwidiarta, Ni Nyoman Sani, I Nengah Sujena, kadek Arka Dwipayana, I Wayan Upadana, Jaya Putra, Arif Suciawan, Atmi Kristiadewi serta Ayu Putu Fenny. HP-MB