PDAM Buleleng4
Buleleng, (Metrobali.com) –
Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng  terus beranjak meningkat. Semisal di Tahun 2014, jumlah pelanggan PDAM sebanyak 41.515 pelanggan, selanjutnya di Tahun 2015 jumlah pelanggan meningkat menjadi 44.359 pelanggan dan hingga bulan Juni Tahun 2016 untuk sementara mengalami peningkatan pelanggan sebanyak 45.233 pelanggan. Sedangkan untuk kapasitas sumber layanannya, untuk Tahun 2014 sebesar 619 liter perdetik, selanjutnya Tahun 2015; sebesar 648 liter/detik, dan hingga bulan juni Tahun 2016 sebesar 658 liter/detik.”Mengenai laba bersih, kami mampu mendongkrak peningkatan dari tahun ke tahun, untuk Tahun 2014 laba bersih yang kami peroleh sebesar Rp 4.970.005.939, selanjutnya di Tahun 2015 mengalami peningkatan signifikan yakni sebesar Rp 8.326.511.541, untuk Tahun 2016 yang kami hitung hingga bulan Juni, laba bersih untuk sementara kami peroleh sebesar Rp 5.083.056.084. Sedangkan cakupan prosentase teknis dan adminitrasi pelayanan, untuk di Tahun 2014 sebesar 78.14 persen- 41.66 persen, Tahun 2015 sebesar 84.43persen – 44.04 persen, dan hingga dibulan Juni Tahun 2016 sebesar 84.67 persen – 44. 77 persen.” Demikian diungkapkan Direktur Umum (Dirut) PDAM Bueleleng, Made Lestariana kepada awak media, Jumat (2/9) siang.
Lantas seperti apa langkah PDAM mengatasi krisis air bersih? Menurut Lestariana, pihaknya membuat SPAM atau reservoar yang difungsikan untuk mendistribusikan air bersih ke masyarakat pelanggan.”Untuk membuat SPAM atau reservoar ini menggunakan dana yang bersumber dari APBD dan APBN yang jumlahnya miliaran rupiah” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan di Tahun 2016, PDAM Buleleng fokus mengerjakan pada pengembangan air baku reservoar yang ada di wilayah Kubutambahan dengan menyerap anggaran sebesar Rp 12 Miliar lebih. Sedangkan di Tahun 2017,  PDAM mengembangkan jaringan distribusi air dari satuan kerja (Satker) pengembangan air minum dan sedimentasi Kemetrian PU PUR,”Untuk melancarkan program di Tahun 2017, kami sudah menyiapkan lahan termasuk perencanaannya. Anggaran yang diserap sebesar Rp 20 miliar. Pembangunannya dilakukan pada awal Tahun 2017 dan diperkirakan pada akhir tahun sudah bisa beroperasi” terangnya.”Jadi bisa menambah pelanggan sebanyak 10 ribu pelanggan dengan capaian debit airnya sebesar 125 liter perdetik” imbuh Lestariana. GS-MB