Foto: Pengurus Luwes Gallery bersama sejumlah pelaku UMKM binaan di sela-sela acara “Galungan Fair dan Hari Anak Nasional bersama Luwes Gallery” di sebelah barat Monumen Bajra Sandi, Renon, Denpasar, Minggu pagi (14/7/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Sembako murah yang digelar Luwes Gallery  bersama Lotte Grosir di sebelah barat Monumen Bajra Sandi, Renon, Denpasar, Minggu pagi (14/7/2019) juga menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk UMKM binaan Luwes Gallery selama ini.

Sembako murah ini merupakan rangkaian acara “Galungan Fair dan Hari Anak Nasional bersama Luwes Gallery” yang digelar KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga) lewat sinergi dengan berbagai pihak.

Ketua Luwes Gallery Dian Retmawati mengungkapkan pihaknya terus berupaya merangkul para pelaku UMKM di Pulau Dewata untuk maju bersama-sama tidak hanya menggarap pasar domestik tapi juga memperluas pangsa pasar ke internasional atau ekspor.

“Kami ingin UMKM Bali lebih maju. Banyak UMKM yang baru memulai usaha tapi sudah punya produk bagus-bagus. Mereka akan kami merangkul bersama-sama di Luwes Gallery,” tegas Dian Retmawati.

Sinergi dengan Berbagai Pihak

Sementara itu acara sembako murah ini yang juga dirangkai dengan berbagai kegiatan lainnya juga menjadi representasi kerjasama atau sinergi semua unit usaha di KPRK.

Seperti sinergi bersama lembaga kursus bahasa asing Surya Intentilia Learning Center, GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali (yang salah satunya punya progam Diklat Calon Ayah dan Ibu) dan lainnya.

“Kegiatan bersama semua unit di KPRK ini akan jadi pilot project untuk program-program dan event-event ke depannya,” imbuh Dian Retmawati yang juga punya produk kain lurik bernama Lurikoe ini.

Selain Lotte Grosir, pihak lainnya yang juga mendukung acara ini seperti  Bank BPD Bali, Toyota Auto 2000, Lotte Grosir, Sarana Dewata Bali, KCBI, Farabi.

Di sisi lain Luwes Gallery juga terus mengedukasi para UMKM untuk meningkatkan manajerial atau pengelolaan usaha mereka. Misalnya melakukan pencatatan keuangan yang sederhana.

Sebab penting bagi UMKM punya manajemen keuangan dan pencatatan keuangan yang bagus. Hal itu juga bisa jadi modal dasar yang cukup kuat agar para UMKM ini bisa mengakses kredit di perbankan atau menjadi bankable.

“Kami juga ikut mengkampanyekan himbauan Pemerintah Provinsi Bali agar pelaku UMKM ini punya rekening bank di Bank BPD Bali,” imbuh Dian Retmawati yang akan memamerkan produk Lurikoe pada Pameran Festival Indonesia Moscow yang akan berlangsung 2-4 Agustus 2019 di Moskow, Rusia.

Sembako Murah Ludes Diserbu Warga

Sebelumnya sembako murah Luwes Gallery bersama Lotte Grosir disambut antusias dan diserbu warga. Sejak dibuka sekitar pukul 6.30 sembako murah ini sudah disambut antusias dan diserbu warga. Sebanyak 250 paket sembako yang disediakan ludes terjual.

Satu paket sembako murah ini dijual setengah harga yakni hanya Rp 20 ribu dari harga normal. Tentu sembako murah ini sangat meringankan dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan jelang hari raya.

Dalam acara ini hadir pula Ketua KPRK Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., Manajer Surya Intentilia Learning Center Siera Tamara, Ketua Komunitas Anak Bangsa, Etty Chrisnawan, Store GM Lotte Grosir Bali Ipet Suryadi, Ketua Yayasan Amara Bhawana Sastra (ABSA) I Wayan Juni Artayasa dan para pihak lainnya pendukung acara ini.

Luwes Gallery Etalase Produk UMKM Bali

Untuk diketahui, Luwes Gallery berlokasi di Gedung KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga), Jalan Tukad Batanghari XIC, No.17, Denpasar.

Luwes Gallery yang dibuka sejak akhir 2018 ini menjadi semacam etalase dan “rumah pameran” bagi produk-produk UMKM di Bali dan mengajak tumbuh besar bersama-sama menuju go global dan juga go digital.

Selain menjadi tempat display, Luwes Gallery juga akan membantu pemasaran produk-produk UMKM ini dan memperkenalkannya ke luar Bali.

Para pelaku UMKM Bali pun diajak untuk memasukan produknya ke Luwes Gallery ini. Sebab tempat ini terbuka tidak hanya untuk pelaku UMKM anggota IWAPI Bali tapi bagi semua pelaku UMKM di Bali. Terutama bagi mereka yang belum punya toko sendiri. (wid)