PT PLN (Persero) UPT Bali, Rabu (2/10) melaksanakan upacara Larung Laut di Selat Bali. Upacara dipusatkan di Cable Head Gilimanuk-Banyuwangi, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

 

Jembrana (Metrobali.com)
PT PLN (Persero) UPT Bali, Rabu (2/10) melaksanakan upacara Larung Laut di Selat Bali. Upacara dipusatkan di Cable Head Gilimanuk-Banyuwangi, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

Dengan mengambil tingkatan upakara bebangkit dengan caru Manca Sato untuk kabel head. Selanjutnya dengan ngaturang pakelem yang terdiri dari kambing hitam, itik hitam dan ayam hitam ke Selat Bali. Upacara dipuput Ida Pandita Mpu Reka Kusuma Ananda dari Grya Buana Gili Segar Arum, Kelurahan Gilimanuk.

“Kegiatan larung laut ini dilaksanakan rutin setiap tahun di area Cable Head Gilimanuk yang sekaligus tempat beroperasinya kabel bawah laut Jawa-Bali” ujar Manager PLN UPT Bali, Suparman ditemui di Gilimanuk, Rabu (2/10).

Menurutnya Upacara Larung Laut diadakan dengan maksud untuk memohon agar keseimbangan alam tetap terjaga dan dijauhkan dari mara bahaya dan bencana. “Dalam hal ini kami memohon keselamatan” ujar Suparman.

Juga lanjutnya, supaya tidak terganggunya instalasi PLN berupa Saluran Kabel Laut yang menghubungkan daerah Jawa dan Bali dengan Tegangan 150 ribu KV.

Masih kata Suparman, sehari sebelum upacara Larung Laut, pihainya juga telah melaksanakan kegiatan Nuur Tirta di beberapa pura yang ada di Bali seperti Pura Besakih, Pura Basukian, Pura Durga Kutri, Pura Padma UPT Bali, Pura Lempuyang, Pura Silayukti, Pura Tunjung Sari, Pura Punduk Dawa, Pura Rambut Siwi, Pura Kanjeng Ratu, Pura Segara Rupek, Pura Menjangan dan Pura Kahyangan Tiga Gilimanuk.

“Kami juga Nuur Tirta kebeberapa pura di Jawa Timur yakni Pura Agung Blambangan dan Pura Mandara Giri Semeru Agung” pungkasnya. (Komang Tole)