Jembrana (Metrobali.com)-

Kondisi gedung belajar blok D di SMK PGRI 2 Kelurahan Baler Bale Agung, Negara sungguh memperihatinkan. Disejumlah titik tembok nampak retak dan terbelah. Selain itu lantai dan tiang penyangga juga miring. Menjaga agar tidak ambruk, gedung bantuan dari Provinsi Bali tahun 2003 itu kini ditopang dengan kayu. Diduga keretakan tersebut akibat dari kesalahan struktur pondasi. Pasalnya tanah ditempat berdirinya gedung tersebut merupakan tanah liat.

Kepala Sekolah SMK PGRI 2, Ketut Gama mengatakan sejatinya gedung di blok D tersebut memiliki tiga ruangan, yakni ruang ketua program study, ruang akuntansi dan ruang administrasi perkantoran. Ruang program study dan ruang akuntansi adalah bantuan dari Provinsi Bali tahun 2003. Sedangkan ruang  administrasi dibuat oleh pihak sekolah secara swadaya.

Dikatakannya keretakan pada tiang dan tembok gedung diketahui bulan Pebruari lalu. Bahkan menghindari agar bangunannya tidak ambruk pihaknya berinisiatif menopangnya dengan kayu. Pasalnya ruang tersebut juga dipakai untuk ujian sekolah dan ujian negara bebrapa waktu lalu. Pihaknya juga mengaku sudah melaporkan kondisi gedung itu ke Pemkab Jembrana yang langsung menurunkan tim survey kelapangan. “Kalau tidak salah dari bidang sarana prasarana yang datang. Bahkan sudah dipoto” Ujar Gama, Selasa (9/7).

Menurut Gama, keretakan pada tiang dan tembok diduga karena struktur pondasi yang salah. Karena ditempat berdirinya bangunan blok D itu adalah tanah liat yang mudah bergerak. Pasalnya jika dilihat dari kondisi lantai ada kemiringan bahkan tembok nyaris ambruk.

Karena dianggap berbahaya, pihaknya sejatinya banyak menerima masukan agar bangunan tersebut segera dirobohkan. Namun hal tersebut ditunda lantaran tahun ini akan dilakukan penilaian akreditasi. “Tahun ini kami sedang melakukan persiapan penilaian akreditasi sekolah, jadi kami biarkan. Sebab dalam penilaiannya menyangkut semua aspek termasuk ruang program, ruang administrasi dan ruang akuntansi, juga untuk merobohkan kami perlu konsultasikan dulu dengan pihak Pemkab” Jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan pihak Pembak Jembrana telah memastikan akan memberikan bantuan dana sebesar Rp.228.960 juta termasuk didalamnya mobile yang akan direalisasikan pada bulan November tahun 2013 ini. MT-MB