Buleleng (Metrobali.com)-

Nasib apes dialami Kadek Sri Adnyana (21) warga Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Bagaimana tidak, pasalnya cuma karena chatingan dengan pacar orang, ia dikroyok diperumahan di Desa Kerobokan Kecamatan Sawan, Buleleng hingga babak belur oleh tiga orang pemuda, dua orang diantaranya masih dibawah umur. Peristiwa pengeroyokan ini divideokan dan beredar luas di media sosial (medsos) berdurasi 30 detik.

Tidak terima dirinya itu dikroyok, lalu korban Sri Adnyana melapor ke Mapolsek Sawan, pada Kamis, (14/10/2021) malam.

Kronologis peristiwa pengeroyokan berdasarkan informasi yang diterima, berawal diduga dari korban Sri Adnyana saling kontak melalui pesan singkat dengan salah satu pacar dari pelaku pengeroyokan. Mengetahui hal ini, dilakukan trik memancing korban untuk datang menemui wanita yang diajak chatingan diperumahan di Desa Kerobokan, pada Kamis, (14/10/2021) siang. Setelah korban datang, bukannya bertemu dengan wanita tersebut, melainkan bertemu dengan ketiga pelaku pengeroyokan. Sebelum dikroyok, korban di introgasi. Dan korban meminta maaf atas perbuatannya. Namun entah kenapa, ketiga pelaku ini malah melakukan aksi kekerasan secara bersama-sama (melakukan pengeroyokan), hingga korban babak belur.

Adapun ketiga orang pelaku pengeroyokan, diantaranya berinisial Gede TA alias Sengat (22), Komang AJA alias Mang Wira, (18) dan satu lagi yakni berinisial Kadek AY (18).

Merasa tidak terima dengan perlakuan ketiga pelaku pengeroyokan, lalu korban Sri Adnyana diantar orangtua dan perangkat Desa Alasangker, melaporkan kejadian pengeroyokan tersebut ke Mapolsek Sawan pada Kamis, (14/10/2021) malam.

Selanjutnya menyikapi laporan korban, dengan sigap aparat kepolisian mengamankan ketiga orang yang diduga pelaku pengeroyokan untuk dimintai keteranganya.

Kepala Dusun Alasangker, Komang Budiastawan merasa perihatin terhadap warganya yang menjadi korban pengeroyokan dan meminta agar polisi memproses kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Karena menurutnya korban bukan saja dipukul dan ditendang menggunakan kaki dan tangan, namun juga menggunakan helm.

“Kasihan warga saya menjadi korban pengeroyokan, selain dipukul pakai tangan dan tendangan kaki, tapi juga helm. Hal ini terjadi, kemungkinan salah satu pelaku cemburu buta terhadap korban,” tandas Budiastawan.

Sementara itu Kapolsek Sawan, AKP Nyoman Pawana Jaya Negara seijin Kapolres Buleleng saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan korban atas dugaan aksi kekerasan yang dilakukan oleh ketiga pelaku.

“Sekarang ini kasusnya masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meminta keterangan korban dan beberapa orang saksi.” pungkasnya.

 

Pewarta : Gus Sadarsana