Keterangan foto: Pergantian logo Gojek yang diumumkan pada Juli lalu merupakan tonggak sejarah yang menandai evolusi Gojek dari layanan ride-hailing, menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang, dan uang/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Pergantian logo Gojek yang diumumkan pada Juli lalu merupakan tonggak sejarah yang menandai evolusi Gojek dari layanan ride-hailing, menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang, dan uang. Dalam periode Juni 2016 hingga Juni 2019 jumlah transaksi yang diproses dalam platform Gojek melesat hingga 1.100%, atau 12 kali lipat. Gojek yang dimulai dengan 20 mitra pengemudi, kini telah bermitra dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara.

“Pencapaian Gojek merupakan bukti kepercayaan mitra, konsumen, partner bisnis, dan investor terhadap visi dan model bisnis yang kami kembangkan. Kami tidak mungkin ada di sini tanpa dukungan jutaan mitra kami beserta keluarga mereka, sekaligus ratusan juta konsumen kami yang telah mempercayakan berbagai kebutuhan sehari-hari kepada layanan di platform Gojek.” kata Alvita Chen selaku Senior Manager Corporate Affairs Gojek di Denpasar, Rabu (14/8/2019).

Gojek, tambah Alvita, telah berevolusi dari sebuah call center menjadi sebuah ekosistem teknologi yang menawarkan cara pintar untuk mengurangi tantangan yang masyarakat hadapi dalam kehidupan sehari-hari. “Kami memanfaatkan teknologi, data, dan pemahaman kami mengenai pasar tempat kami beroperasi untuk menghadirkan inovasi dan kesempatan bagi semua pihak di dalam ekosistem kami supaya bisa hidup lebih baik. Kami mengoptimalisasi produk dan layanan, serta mempersonalisasi produk sesuai dengan preferensi tiap konsumen. Saat ini di ekosistem kami sudah terdapat tiga aplikasi super yang saling berkaitan untuk membantu konsumen, mitra, dan merchant.”

Logo Gojek yang diberi nama Solv merepresentasikan alasan utama kehadiran Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi. Alvita menambahkan, “Logo ini melambangkan satu tombol untuk semua. Di lain pihak, lingkaran di logo baru ini mewakili ekosistem Gojek yang semakin solid memberikan manfaat untuk semua. Logo ini mewakili semangat kami untuk selalu menawarkan cara pintar dalam mengatasi tantangan yang dihadapi para pengguna, untuk akses pendapatan tambahan yang lebih luas bagi mitra, untuk peluang pertumbuhan bisnis yang pesat bagi para merchant, dan masih banyak lagi. Dengan Gojek #PastiAdaJalan, itu intinya.”

Leo Wibisono Arifin selaku District Head of Bali & Nusa Tenggara Gojek turut mengungkapkan, “Salah satu inspirasi terbesar dari evolusi logo baru Gojek adalah mitra-mitra driver yang sejak awal menjadi penggerak bagi perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Mereka berani berkembang, menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi, sehingga bisa diandalkan oleh semua lapisan masyarakat kapan pun, di mana pun untuk kemudian naik kelas bersama ekosistem Gojek.”

Sejak awal kehadirannya, Gojek mempunyai visi untuk naik kelas bersama mitra driver. Gojek berupaya memastikan tersedianya pendapatan yang berkesinambungan bagi mitra-mitranya. Caranya dengan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan, sehingga Gojek dapat menjadi aplikasi on-demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbesar di Indonesia. Data ini juga diperkuat dengan hasil survei terbaru dari Alvara Research Center yang mengatakan bahwa tiga layanan Gojek yaitu transportasi, pesan-antar makanan, dan pembayaran digital menjadi pilihan milenial nusantara.

Di sisi aplikasi mitra, teknologi Gojek juga berevolusi dari aplikasi mencari order menjadi aplikasi super yang berhasil membukakan akses pada berbagai produk finansial serta fitur keselamatan dan keamanan. Sebagai contoh Gojek telah mengembangkan fitur chat yang dapat membantu mitra driver menghemat pulsa, fitur rekapitulasi pendapatan (income summary) agar mitra semakin mudah mengatur keuangan. Gojek juga memiliki program unggulan bernama Gojek Swadaya yang memiliki fokus untuk mendukung kesejahteraan mitra secara jangka panjang. Melalui Gojek Swadaya, Gojek bekerja sama dengan ragam institusi yang memiliki kesamaan visi untuk memberikan mitra driver akses khusus terhadap ragam layanan finansial, keringanan biaya operasional, dan produk asuransi terjangkau.

I Wayan Sunarja selaku mitra driver Gojek Denpasar turut berbagi pengalamannya. Sebelum menjadi mitra driver Gojek, ia merupakan teknisi sepeda motor yang berambisi untuk membuka bengkel, namun terhalang kendala modal. “Semenjak saya bergabung dengan Gojek, saya jadi bisa nabung untuk modal buka bengkel. Selain karena penghasilan bertambah tiga kali lipat, Gojek juga membantu menekan biaya operasional sehari-hari melalui program Gojek SWADAYA,” ujar I Wayan. Dengan memanfaatkan paket hemat telekomunikasi ini, tiap mitra driver dapat menghemat hingga Rp 75,000 tiap bulannya dengan keuntungan yang sama dengan harga asli.

Telah bergabung dengan Gojek sejak tahun 2015, I Wayan mengakui banyak perkembangan yang dirasakannya hingga kini Gojek berevolusi. “Salah satunya adalah perkembangan fitur di aplikasi driver yang bikin kita jadi lebih gampang buat ngantri di kantor operasional. Jadwal pertemuan sudah diatur dari awal di aplikasi, jadi waktu kita nggak habis buat nunggu dan bisa dipakai buat nge-bid,” ujar I Wayan. (hd)

Editor: Hana Sutiawati