Ilustrasi gangguan jiwa

Jembrana  (Metrobali.com)-

Seorang ibu di Kabupaten Jembrana, Bali, melapor kepada Polres Jembrana jika anaknya yang masih berusia lima tahun telah diperkosa. Perempuan muda itu mendatangi Polres Jembrana sambil menangis tersedu-sedu. Ia menyebut jika anaknya diperkosa sepupunya sendiri yang berusia sepuluh tahun.

Dalam keterangannya, kala ibu yang tak disebutkan namanya itu tengah menjahit, ia melihat anaknya tengah bertengkar dengan sepupunya yang sama-sama masih bocah tersebut.

“Saat itu katanya anaknya sedang tak memakai baju. Ia lalu melihat kemaluan anaknya membengkak. Dia kemudian menduga jika anaknya telah menjadi korban pemerkosaan,” kata Kasatreskrim Polres Jembrana, Ajun Komisaris I Gusti Made Sudarma Putra, saat dihubungi wartawan, Sabtu 15 November 2014.

Sudarma mengakui jika mendapat laporan dugaan pemerkosaan. Hanya saja, begitu dilakukan pemeriksaan terhadap korban, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kemaluan korban.

Tak lama setelah ibu tadi melaporkan, ia melanjutkan, tiba-tiba datang seorang lelaki yang mengaku sebagai suami ibu muda tersebut. Kepadanya lelaki tadi bercerita jika istrinya tengah mengidap gangguan kejiwaan. Saat ini, menurut suaminya, istrinya masih dalam pengawasan RSJ Bangli. “Dia pernah mendapat perawatan di sana. Sampai sekarang tiap bulan dia masih dikontrol kejiwaannya,” tutup Sudarma. JAK-MB