Kepala BNN Bali

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen (Pol) Putu Gede Suastawa dan Wabup Jembrana Kembang Hartawan

Jembrana (Metrobali.com)-

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Brigjen (Pol) Putu Gede Suastawa, Kamis (14/4) mengatakan, kejahatan narkoba bisa terjadi pada setiap orang, tak terbatas umur, pendidikan dan pekerjaan. Menurutnya, dari data BNNP Bali tahun 2014, penyalahguna narkoba di Bali mencapai angka 66.352, menempati urutan ke 11 nasional,

Data ini dari latar profesi beragam tidak hanya pekerja swasta, wiraswasta, tidak bekerja, mahasiswa, tapi juga kalangan pelajar, ibu rumah tangga, juga PNS. Ini sangat memprihatinkan, apalagi Bali destinasi wisata ” Ungkapnya, dihadapan ratusan warga pekutatan Jembrana, dalam sarasehan sosialisasi P4GN di balai desa pekutatan, Rabu (14/4/2016).

Diungkapkan, bisnis narkoba memiliki keuntungan besar, sindikat luas yang tak lagi mengenal batas-batas teritorial. “ Mereka memiliki dana besar, punya tenaga profesional, sistem kerja terselubung dengan seribu satu macam modus operandi ”

Untuk itu ditegaskan bila BNNP Bali, bersama Pemda, FBN RI, serta sejumlah stakeholders, akan terus mensosialisasikan bahaya narkoba, “ Jangan lelah untuk saling mengingatkan dan mewaspadai indikasi kejahatan narkoba di lingkungan masing-masing” Pungkasnya.

Selain Kepala BNNP Bali, hadir sebagai narasumber Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan dan Wakil Ketua Forum Bela Negara (FBN) RI Bali, Valerian Libert Wangge. Dalam paparannya Wabup Hartawan menggarisbawahi aspek politis dan ekonomis dari kejahatan narkoba,

Narkoba jelas mengancam pertahanan negara, di era modern saat ini, untuk menundukan sebuah negara, tidak perlu lagi dengan kontak senjata terbuka. Cara paling efektif melalui narkoba. Bisnis narkoba memang menjanjikan, pebisnis narkoba meraupu keuntungan yang sangat besar. Sehingga pemkab jembrana akan terus melakukan sosialisasi dengan target menjadi wilayah zero narkoba. ” Ungkap Hartawan yang menjadi Kepala Badan Narkotika Kabupaten Jembrana ini.

Sementara Wakil Ketua FBN RI Bali, Valerian Libert Wangge menyinggung ancaman narkoba bagi ketahanan nasional, “ Sejak dulu Indonesia menjadi incaran banyak negara, karena potensi negeri ini yang begitu besar. Jangan lengah, narkoba adalah ancaman paling serius saat ini” Tegas Faris sapaannya.

Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengacara ini, memuji kiprah BNN yang dipandang telah melakukan gerakan bela negara yang kongkrit, “Sulit mengajak warga untuk bela negara, bila sudah terinjeksi narkoba. Angka kematian akibat narkoba di Indonesia berkisar 30-50 orang per hari. Ini jelas mengkhawatirkan, belum lagi nasib lebih kurang 4.500 pemakai yang sedang menjalani rehabilitasi dan 1,2 juta orang yang telah sulit diobati ”

BNNP Bali bersama Pemkab Jembrana di dukung FBN RI Bali melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba di Kabupaten Jembrana, tanggal 13 dan 14 April 2016. Sebelum menyasar pekutatan, sehari sebelumnya telah melakukan sosialisasi serupa di Kecamatan Lelateng. FBN-MB