Simulasi Tanggap Bencana.

Denpasar (Metrobali.com) –

Awal bulan November 2019 terlihat beberapa sekolah di Denpasar melakukan pelatihan tanggap bencana, mulai dari PAUD hingga sekolah menengah pertama. Dominan yang mereka lakukan adalah latihan tanggap bencana gempa bumi. Seringnya terjadi gempa di bulan-bulan sebelumnya, menjadi alasan bagi sekolah-sekolah tersebut untuk berinisiatif mengadakan pelatihan tanggap bencana gempa bumi.

“Kami memang berinisiatif sendiri mengadakan pelatihan tanggap bencana gempa bumi ini, agar siswa-siswa kami tidak panik saat terjadi gempa,” ujar Ayu, Kepala Sekolah PAUD Tunas Mulia yang berlokasi di Jalan Kelimutu Denpasar.

Hal senada juga disampaikan oleh Melly dan Tini yang merupakan kepala sekolah TK Bhaktivedanta dan TK Al Amin Denpasar. Menurut mereka anak-anak perlu mendapat pelatihan sejak dini supaya mereka paham dan terampil apa yang harus mereka lakukan saat terjadi gempa bumi.

“Sebenarnya pelatihan tanggap bencana gempa bumi sudah pernah diberikan oleh BPBD kota Denpasar, namun tidak ada salahnya jika anak-anak ini diberikan pelatihan dan simulasi tanggap bencana secara rutin, apalagi saat ini diberikan secara gratis oleh lembaga sosial masyarakat semacam Aksi Cepat Tanggap,” Ketut, selaku Kepala Sekolah SDN 1 Renon, Denpasar, Selasa (5/11/2019).

Adapun sekolah-sekolah yang mengadakan pelatihan tanggap bencana selama awal November 2019 diantaranya adalah SD Bhaktivedanta, TK Puti Bungsu, SDN 1 Renon, SMP Nasional, TK Nurul Auladi, PAUD Bhaktivedanta, Paud Tunas Muda, dan SDN 8 Dauh Puri serta SMP PGRI 7 Denpasar. Semua sekolah tersebut menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai mitra pelatihannya.

Tidak tanggung-tanggung SDN 8 Dauh Puri sampai menganjurkan seluruh guru dan staffnya untuk mengikuti pelatihan Mitigasi Bencana. Menurut kepala sekolah SDN 8, pelatihan mitigasi bencana ini sangat penting sebagai bekalan dan pengetahuan terhadap apa yang harus dilakukan bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi bencana, karena dengan memiliki bekal dan pengetahuan seperti ini akan mampu meminimalisir jatuhnya korban.

Disamping melakukan pelatihan tanggap bencana SMP 7 PGRI, SMP Nasional dan TK Tunas Muda juga mengajak siswa-siswinya untuk ikut meringankan beban saudar-saudaranya korban gempa Ambon dengan melakukan penggalangan dana dan menyalurkannya melalui Aksi Cepat Tanggap sebagai lembaga yang masih rutin bersama pemerintah mendampingi dan membantu para korban gempa Ambon hingga sekarang.

 

Pewarta : Hidayat
Editor : Whraspati Radha