Poto : Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam Debat Terbuka Pemilihan Gubernur (Pigub) Bali sesi ketiga atau pamungkas di Trans Resort Bali, Kerobokan, Badung, Jumat (22/6/2018)

Kuta (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam Debat Terbuka Pemilihan Gubernur (Pigub) Bali sesi ketiga atau pamungkas di Trans Resort Bali, Kerobokan, Badung, Jumat (22/6/2018) kembali  menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin yang layak memimpin Bali lima tahun ke depan.

Namun hal yang cukup berbeda ditunjukkan Pasangan Calon Gubernur Bali nomor urut 1,  I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster- Ace). Dalam sesi pertama debat, Koster malah gagal paham mengenai mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean government). Misalnya Koster tidak bisa membedakan antara e-learning (pembelajaran dengan media online) dengan e-procurement (pengadaan barang dan jasa secara online).

Hal itu terjadi ketika Rai Mantra menanyakan apa pengalaman dan bekal Koster-Ace untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean government). “Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan menggunakan e-learning, e-government, lalu ada e-planing sehingga bisa dilakukan secara terbuka dan akuntabilitas,” kata Koster dengan percaya diri namun ternyata “nyaplir”.

Seperti diketahui, Koster memang tidak punya pengalaman duduk sebagai kepala daerah di pemerintahan. Maka tidak heran jika Koster tidak terlalu paham tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Berbeda dengan Rai Mantra dan Sudikerta yang sudah sangat berpengalaman (good & clean government). Rai Mantra pernah menjabat Wakil Walikota Denpasar lalu Walikota Denpasar dua periode. Sudikerta juga berpengalaman menjabat dua periode sebagai Wakil Bupati Badung lalu naik kelas menjadi Wakil Gubernur Bali.

Debat kali ini mengusung tema “Menyerasikan Pembangunan Daerah Dalam Bingkai NKRI” dimana Mantra-Kerta memaparkan berbagai program strategis di bidang politik, hukum, adat, dan seni budaya.

Pewarta : Widana Daud