Fujian (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, siap membantu menginformasikan peluang pendidikan bahasa Mandarin kepada masyarakat Bali dengan tujuan mempererat hubungan persaudaraan kedua provinsi berbeda negara tersebut.

“Bahkan sudah ada putra putri Bali belajar bahasa Mandarin selama empat tahun di Universitas Xiamen Fujian. Tentunya nanti setelah tamat mereka bisa menjadi guru bahasa Mandarin di Bali,” ujar Dr Yanli, pejabat hubungan luar negeri Provinsi Fujian di Fushou, Sabtu (30/5).

Pernyataan itu dikemukakan kepada delegasi jurnalis dari Provinsi Bali, Nusa Tengga Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diketuai I Made Tinggal Karyawan (LKBN Antara).

Para delegasi dua hari di Fujian dalam rangkaian kunjungan sepekan di Tiongkok guna berdiskusi dengan para jurnalis Tiongkok, pengusaha dan aparat Pemerintahan Provinsi Fujian, Tianjin dan Hainan serta lainnya.

Terkait informasi bidang pendidikan, katanya, pihak yang berminat bisa meminta informasi pendahuluan kepada Konjen Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar.

Menurut dia, banyak cara yang bisa dilakukan untuk belajaar bahasa Mandirin bagi putra dan putri Indonesia terutama Bali, antara lain membuka jurusan baru bahasa Mandarin di perguruan tinggi di Bali, sedangkan tenaga akademis atau penutur aslinya didatangkan dari Tiongkok.

Namun bisa juga dengan kerja sama antarperguruan tinggi yaitu mahasiswa kuliah dua tahun di Bali, kemudian dua tahun di Fujian, tapi ijazahnya diakui kedua perguruan tinggi yang bekerja sama.

Menurut dia, ada juga yang melakukan dengan mendirikan lembaga pendidikan konfusius yang fokus mempelajari nilai-nilai etika seperti di Surabaya yang proses belajar dan mengajarnya menggunakan bahasa Mandarin.

“Belajar bahasa Mandarin bisa dimulai sejak pendidikan dasar, lanjutan bahkan ke perguruan tinggi,” ujar Yanli, doktor ekonomi alumnus salah satu perguruan tinggi ternama di California, Amerika Serikat (AS) itu. AN-MB