taman ayun (2)
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melihat para peserta FSB saat pembukaan Festival Seni Budaya Kabupaten Badung ke-11, serangkaian HUT Ibukota Badung Mangupura ke-8, di Jaba Sisi Pura Taman Ayun, Mengwi, Selasa (7/11) lalu

Mangupura (Metrobali.com)-

Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten Badung ke-11, serangkaian HUT Ibukota Badung Mangupura ke-8 tahun 2017, secara resmi dibuka di Jaba Sisi Pura Taman Ayun, Mengwi, Selasa (7/11) lalu. FSB Badung tahun ini mengangkat tema “Adhi Prajana Parahita Prasta” yang mengandung arti “mengedepankan pembangunan dibidang seni dan budaya, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat”.
Pembukaan FSB Badung ke-11 ditandai dengan pementasan Tari Tradisional “Buki-Bukian”, yang dibawakan dengan apik oleh Sanggar Pancer Langit. Usai pembukaan, diadakan pawai seni budaya yang ditampilkan oleh duta masing-masing Kecamatan se-Badung yakni Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan. Hal yang menarik dalam pembukaan FSB Badung tersebut, ikut berpartisipasinya kesenian dari luar Badung yakni dengan hadirnya kesenian dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan kesenian Okokan dari Sanggar Brahma Dipa Kencana, Kec. Kediri, Kabupaten Tabanan. Juga ditampilkan kolaborasi dari Sanggar Kebo Iwa, Br. Kwanji Kelod, Sempidi. Pembukaan FSB Badung dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa beserta Istri Ny. Kristiani Suiasa, Wakil Ketua DPRD Badung Made Sunarta beserta anggota DPRD I Nyoman Satria, Forum Pimpinan Daerah Kab. Badung, Penglingsir Puri Ageng Mengwi A. A. Gde Agung, serta Pimpinan Perangkat Daerah dilingkungan Pemkab. Badung. 
Menurut Kadis Kebudayaan Ida Bagus Anom Bhasma selaku Ketua Panitia, tema FSB Badung kali ini “Adhi Prajana Parahita Prasta” yang artinya mengedepankan pembangunan seni budaya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Melalui tema ini diharapkan seni dan budaya di Badung khususnya, dapat dipertahankan serta dilestarikan keberadaannya. FSB ini bertujuan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi para seniman dalam meningkatkan keahlian yang dimiliki sehingga mampu mengembangkan kreativitas seni dan budaya bali agar tetap ajeg dan lestari. “Pelaksanaan FSB ini sangat didukung oleh Pemkab Badung khususnya Bapak Bupati, semoga FSB ini dapat dilaksanakan berkesinambungan, agar budaya bali tetap ajeg dan lestari kedepannya, ” jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan, lomba yang digelar serangkaian FSB Badung dan HUT Mangupura tahun ini yakni Lomba Bapang Barong dan Lomba Beleganjur se-Bali. Kegiatan FSB Badung akan berlangsung selama 10 hari dari tanggal 7-16 Nopember mendatang yang akan dilaksanakan di depan Pura Taman Ayun, Mengwi dan di Puspem Badung, Sempidi. 
Sementara Wabup. Suiasa sangat menyambut baik pelaksanaan FSB Badung sebagai wadah bagi para seniman Badung dan Bali menampilkan kreativitas seninya. Suiasa menilai FSB ini mempunyai manfaat yang cukup besar dalam upaya mengajegkan potensi seni budaya di masing-masing Desa yang ada di Badung. Selain itu FSB juga sebagai daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Badung. Sehingga kedepan diharapkan pagelaran FSB akan mampu mendukung kepariwisataan di Badung. Melalui FSB Badung ini, Wabup. Suiasa juga mengharapkan perkembangan seni budaya di tingkat banjar dan Desa di Badung sebagai akarnya seni budaya bali akan tetap eksis kedepannya. “Kami pemerintah kabupaten badung mengharapkan, seni dan budaya sebagai warisan leluhur di wilayah Badung kedepannya mampu ditingkatkan dan dilestarikan,” pungkasnya.