Denpasar (Metrobali.com), Merebaknya kembali kasus flu burung di Bali hingga merenggut jiwa dua orang bocah kakak beradik asal Kabupaten Bangli membuat Kabupaten lain sontak melakukan antisipasi. Seperti Kota Denpasar, beberapa petugas dari  Dinas Peternakan Dan Kelautan lengkap dengan peralatannya melakukan penyemprotan di pasar Burung Satria, Selasa (11/10).

Penyemprotan akan terus diarahkan ketempat-tempat yang dianggap rawan seperti pasar, pemukiman dan lain-lain. Bahkan tidak itu saja lalu lintas unggas yang datang dari luar daerah juga tidak luput dari pengawasannya, ujar Gede Ambara Kadis Pertanian yang juga pejabat Plt.Kadis Peternakan dan Kelautan yang ditinggal pensiun Ir. Dewa Ngurah.

Dikatakan langkah antisipasi ini dilakukan bukan karena baru ada kasus flu burung melainkan sudah dilakukan rutin dan terjadwal. Namun tidak dipungkiri pula bahwa dengan merebaknya kembali kasus ini pihaknya yang sejak semula menjadwalkan penyemprotan dua kali sebulan kali ini akan ditingkatkan intensitasnya menjadi tiga kali sebulan. Bahkan menurut Ambara besok pihaknya bekerjasama dengan instansi terkait akan melakukan pengawasan di beberapa ruas jalan yang menjadi jalur lalu-lintas unggas disamping melakukan pengawasan tetap ke pasar-pasar. Usaha ini dilakukan agar konsumen merasa tenang dan tidak takut untuk mengkonsumsi daging unggas, ucapnya. Sedangkan Kasi Pengawasan Dan Pembinaan RPH Dinas Peternakan Dan Kelautan IB Suanda,ST yang ikut melakukan penyemprotan menambahkan jenis obat yang dipakai adalah jenis Disinfektan dengan takaran 10 ml Disinfektan dicampur dengan 1 liter air. Menurutnya dengan campuran ini sudah cukup ampuh untuk mematikan jenis virus flu burung yang dikenal dengan virus H5N1.