Denpasar (Metrobali.com)-

Forum Komunikasi Antar-Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali mewaspadai ancaman terorisme dengan memperkokoh hubungan silaturahmi umat lintas agama.

“Hampir semua dalam kehidupan intern umat beragama menghadapi masalah. Jika tanpa ada solusi menjadi potensi ancaman teroris yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara,” kata Ketua FKUB Bali Ida Bagus Gede Wiyana di Sanur, Denpasar, Kamis (12/12).

Dalam Sosialisasi Pencegahan Terorisme dan Hasil Penelitian Terorisme yang dihadiri Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigadir Jenderal Esa Permadi, dia mengingatkan bahwa potensi ancaman teroris antara lain bisa memanfaatkan isu kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

“Potensi ancaman dengan memanfaatkan keempat sektor itu sangat memungkinkan di Indonesia, termasuk d Bali,” ujar Wiyana.

Oleh sebab itu, potensi ancaman teroris yang cukup mengerikan itu menjadi perhatian semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan agar hal-hal yang tidak diinginkan itu dapat dicegah.

Menurut dia, kerukunan antarumat beragama di Bali yang selama ini mendapat pujian dari berbagai kalangan tetap menuntut dan mengedepankan kewaspadaan terhadap kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh sebab itu pula sosialisasi pencegahan terorisme dan hasil penelitian terorisme di Pulau Dewata dapat diketahui oleh masyarakat luas, sekaligus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat yang selama ini sangat mantap.

Moh Yazid Afandi, dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada kesempatan itu memaparkan hasil penelitiannya di Bali tentang pola penyebaran dan penerimaan radikalisme serta terorisme. AN-MB