Denpasar (Metrobali.com)-

Secara perlahan program Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-35 tahun 2013 mulai dikebut. Salah satunya, ajang festival film dokumenter Bali (FFDB), misalnya. Menariknya, pada PKB tahun depan, festival film dokumenter ini akan dimajukan sekitar bulan Mei 2013. Ini berarti pendaftaran peserta paling lambat saat pelaksanaan PKB tahun depan dimulai. Di samping itu, untuk peserta FFDB tahun depan selain terbuka untuk kalangan masyarakat umum rencananya akan diupayakan semaksimal mungkin lebih dominan dari kalangan pelajar mulai tingkat pendidikan dasar (SMP) dan menengah (SMA/SMK) serta perguruan tinggi.

Dimaksudkan untuk meningkatkan proses regenerasi dari geliat sinaes muda Bali. Demi peningkatan denyut nadi kehidupan dunia perfilman Bali di masa datang. Terutama, sebagai langkah konkret dan strategis dalam peningkatan dari segi kuantitas sekaligus kualitas, serta profesionalitas pendokumentasian aktivitas kreatif seni budaya yang tumbuh dan berkembangan di Bali secara berkesinambungan.

Hal ini diungkap oleh Kepala Seksi Perfilman dan Perizinan, Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Wayan Dauh, Selasa (9/10) kemarin. Menurut dia pendaftaran FFDB sengaja dilakukan lebih awal agar para sinaes muda Bali dapat mempersiapkan dirinya dengan lebih dini, guna mendapatkan hasil yang lebih baik serta mampu bersaing secara nasional maupun internasional.

Ajang FFDB tahun depan mengangkat tema sesuai dengan PKB 2013 yakni Taksu: Membangkitkan Daya Kreatif dan Jati Diri. Untuk keterangan dan persyaratan lebih lanjut para peserta lomba sudah dapat dilihat pada laman http//infobaliculturegov.com. Seperti biasa para pemenang berhak atas piagam penghargaan dan dana pembinaan, serta karya film dokumenternya akan diikutkan dalam lomba film dokumenter tingkat nasional dan internasional.

Diharapkan, para kalangan pelajar dan mahasiswa dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan dari ajang FFDB ini untuk mengasah sekaligus menguji potensi dan keunggulan daya kreatifnya demi upaya penguatan jati diri kebudayaan bangsa, khususnya ruh dan taksu Bali. Karena, seni budaya Bali memang sudah menjadi ibu kandung dari kebudayaan bangsa.

Sebagai daya saing bangsa dikancah dunia internasional dan persaingan industri pariwisata dunia. Apalagi, program festival film dokumenter merupakan bagian penting dalam pendokumentasian sejarah bangsa bernilai edukasi tinggi demi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang. “Demi upaya peningkatan pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali ke depannya,” katanya. IJA-MB