Foto: Panitia Festival Kuliner Bali 2020 dalam keterangan pers di Sekreatriat DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Jl. Banteng Baru No. 4 Renon, Denpasar, Jumat (22/2/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Minuman tradisional khas Bali yakni arak Bali semakin dekat untuk mendunia dan sejajar dengan jenis dan nama-nama minuman beralkohol asal negara lain yang sudah lebih dulu populer di masyarakat dunia.

Gelaran Festival Kuliner Bali  (FKB) 2020 di yang untuk pertama kalinya digelar serentak di 9 kabupaten/kota di Bali Minggu (23/2/2020) serangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PDI Perjuangan juga dijadikan momentum mengangkat nama arak Bali agar semakin populer dan menjadi “Spirit Ketujuh Dunia.”

“FKB 2020 juga menjadi momentum kami untuk mengangkat arak Bali sebagai Spirit Ketujuh Dunia,” kata I Made Ramia Adnyana, S.E.,M.M.,CHA., selaku Koordinator Festival Kuliner Bali 2020 dalam keterangan pers di Sekreatriat DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Jl. Banteng Baru No. 4 Renon, Denpasar, Jumat (22/2/2020).

Ramia Adnyana yang juga Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) mengatakan setiap negara di berbagai belahan dunia memiliki minuman beralkohol yang mempunyai ciri khas masing-masing. Minuman beralkohol asal sejumlah negara pun mampu menjadi ikon tidak hanya negara bersangkutan tapi juga populer ke seluruh penjuru dunia.

Sejumlah negara Asia pun masuk dalam daftar yang minuman tradisional beralkoholnya dikenal luas di dunia. Sebut saja Korea terkenal dengan soju lalu di Jepang ada sake yang tak kalah tenar.

Berangkat dari inspirasi itu diharapkan arak Bali akan masuk sejajar dengan nama-nama tersebut dan selevel tenarnya dengan minuman beralkohol lainnya seperti vodka, wisky, brendi, dan wine. Jadi wisatawan datang ke Bali nantinya diharapkan  suguhkan minuman tradisional Bali yaitu arak Bali yang sudah melalui fermentasi dan destilasi.

“Karenanya pada FKB 2020 ini kami juga melibatkan IFBEC (Indonesia Food & Beverages Executive Association) untuk mengangkat arak Bali sebagai Spirit Ketujuh Dunia. Arak Bali harus tampil sejajar dengan produk-produk yang lain,” tegas Ramia Adnyana yang juga General Manager (GM) H Sovereign Bali ini.

FKB 2020 yang semakin mempopulerkan arak Bali kepada wisatawan dan dunia ini juga sejalan dengan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster yang telah  mengeluarkan Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi atau Destilasi Khas Bali.

Dewa Made Mahayadnya selaku Koordinator Umum HUT ke-47 PDI Perjuangan Provinsi Bali menyampaikan, FKB 2020 merupakan kearifan lokal Bali sebagai implementasi dari Tri Sakti Bung Karno berkepribadian di bidang kebudayaan dan di bidang pangan, dengan kekayaan kuliner Bali di 9 kabupaten/kota.

“Begitu juga penggunaan rempah – rempah yang tumbuh di tanah Bali ini mencerminkan bagaimana kayanya Bali sebagai warisan leluhur yang di tahun ini kami laksanakan melalui festival di 9 kabupaten/kota. Dimana nantinya masyarakat mengenal berbagai ragam macam kuliner Bali yang sekaligus memberikan peningkatan pendapatan masyarakat Bali di bidang kuliner,” paparnya.

Sementara itu secara umum misi FKB 2020 adalah melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional Bali untuk mengembangkan inovasi pengolahan  pangan sesuai dengan kearifan lokal Jana Kerti. FKB juga bertujuan untuk melestarikan Mutiara Kuliner Khas Nusantara warisan Proklamator RI, Ir. Soekarno. (dan)