nusa-dua-beach-hotel
Denpasar (Metrobali.com)-
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memiliki strategi khusus untuk mencapai target 10 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini. Salah satu strategi yang digunakan adalah familiarization trip (famtrip). “Famtrip ini sebagai salah satu langkah Kemenpar dalam rangka memenuhi target kunjungan wisman 10 juta di tahun 2015 ini,” kata Asisten Deputi Direktur Marketing Internasional Kementerian Pariwisata, Lilis Fauziah, Rabu 9 Desember 2015.

Hingga September lalu, 7,1 juta wisatawan telah mengunjungi Indonesia. Lilis potimistis target 10 juta wisman tercapai hingga tutup tahun ini. “Sampai September 7,1 juta wisman. Dan saya yakin tercapai, karena di samping famtrip kami juga mengusung program incentive trip,” jelasnya. Incentive trip diberikan kepada corporate yang memiliki kegiatan di Indonesia.

Pendanaan famtrip, Lilis melanjutkan, sepenuhnya ditanggung kementerian. “Intinya kita mengundang mereka. Caranya bisa melalui perwakilan kita di luar negeri atau melalui tour operator besar. Dengan harapan ketika mereka pulang ke negaranya, mereka bisa membuat paket wisata baru,” jelas Lilis.

“Saat ini kita menggandeng JCI, karena memang JCI juga mengambil inisiatif untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah kembali pada pertemuan Asia Pasifik mereka mendatang,” katanya.

Menurut dia, famtrip sangat efektif menggaet wisman dalam jumlah banyak. Sebelum mengikuti program famtrip, peserta diminta membuat surat pernyataan dengan Kementerian Pariwisata (LOC).

Dengan program famtrip, menurut Lilis hal itu membuat fokus pada sasaran target. Selain itu, famtrip juga memberikan pemerataan kepada kawasan lain yang minim kunjungan wisman. “Famtrip bisa lebih fokus. Peserta kita bawa ke suatu tempat. Mereka bisa melihat langsung segala fasilitas yang tersedia, bahwa kita memiliki fasilitas MICE berstandar internasional misalnya,” ungkap dia.

“Dengan famtrip kita bisa atur menuju kawasan lain yang masih belum penuh. Meskipun kita tetap fokus pada tiga hal besar yaitu Batam and beyond, Bali and beyond dan Jakarta and beyond,” tambahnya. Untuk program famtrip JCI, Lilis mengaku memfokuskan pada wisata MICE. Oleh karena anggota JCI yang tersebar di ratusan negara dengan jumlah anggota besar membutuhkan lokasi untuk kegiatan mereka. Selain Bali, peserta famtrip itu juga akan diajak berkeliling di Yogyakarta dan Bandung. Peserta berasal dari empat negara yakni Taiwan, India, Hongkong dan Australia.

Keunggulan lain famtrip adalah destinasi dapat disesuaikan dengan keinginan pasar. “Sumbangannya besar famtrip ini dalam mendatangkan wisatawan. Dengan famtrip destinasi dapat kita sesuaikan dengan keinginan pasar. Wisata minat khusus dia,” ucapnya.

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan 10 juta wisman dengan rincian Singapura 2 juta, Malaysia 1,7 juta, Tiongkok 1,3 juta, Australia 1,1 juta, Jepang 500 ribu, Korea Selatan 380 ribu, Filipina 340 ribu, Inggris 280 ribu, USA 275 ribu, India 250 ribu, Middle East 250 ribu, Perancis 230 ribu, Jerman 220 ribu, Belanda 180 ribu, Rusia 98 ribu dan lainnya 538 ribu.

Sementara untuk tahun 2016, pemerintah menarget 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara dengan perincian Singapura 2,3 juta, Malaysia 2,1 juta, Tiongkok 2 juta, Australia 1,350 juta, Jepang 529 ribu, Korea Selatan 450 ribu, Filipina 350 ribu, Inggris 290 ribu, USA 310 ribu, India 270 ribu, Middle East 310 ribu, Perancis 230 ribu, Jerman 220 ribu, Belanda 200 ribu, Rusia 110 ribu dan lainnya 1.040.000 juta. JAK-MB