Facebook uji coba umpan beritanya menjadi dua bagian

Logo Facebook di kantor di Jakarta. (ANTARA News/Natisha)

San Francisco (Metrobali.com)-

Facebook pada Senin mengatakan bahwa pihaknya sedang menguji gagasan untuk membagi Umpan Berita menjadi dua bagian, memisahkan kiriman komersil dari berita pribadi, dalam sebuah langkah yang membuat beberapa bisnis meningkatkan periklanan.

Umpan Berita Facebook merupakan serangkaian arus kiriman seperti foto dari teman, pembaruan dari anggota keluarga, iklan dan materi dari selebriti atau halaman Facebook lain yang disukai pengguna.

Uji coba yang dilakukan di enam negara kecil, sekarang memberikan dua bagian umpan untuk pengguna, menurut sebuah pernyataan dari perusahaan. Satu umpan difokuskan pada kiriman teman dan keluarga, dan yang kedua didedikasikan untuk halaman Facebook yang disukai pelanggan.

Perubahan tersebut dapat memaksa mereka yang menjalankan halaman Facebook, semua orang dari gerai berita hingga musisi maupun tim olahraga, membayar untuk iklan jika mereka ingin terlihat di umpan yang ditujukan untuk teman dan keluarga.

Uji coba tersebut berlangsung di Bolivia, Kamboja, Guatemala, Serbia, Slowakia serta Sri Lanka, dan kemungkinan akan berlangsung berbulan-bulan, demikian pernyataan Adam Mosseri, eksekutif Facebook yang bertanggung jawab atas Umpan Berita, dalam sebuah kiriman blog.

Mosseri mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak berencana melakukan uji coba global terhadap dua umpan terpisah pada dua miliar penggunanya.

Facebook juga pada saat ini tidak berencana untuk memaksa halaman komersial untuk membayar semua distribusinya, katanya.

Facebook, yang berbasis di Menlo Park, California, sering kali melakukan tes perubahan besar dan kecil karena mencoba memaksimalkan waktu yang dihabiskan penggunanya untuk bergulir dan menjelajah di jaringannya. Terkadang hal itu membuat perubahan permanen, dan lain kali tidak.

Tergantung bagaimana orang menanggapinya, dua umpan berita bisa berarti bahwa mereka melihat lebih sedikit tautan dengan berita. Berita telah terbukti menjadi area yang sulit bagi Facebook, karena hoax dan berita palsu terkadang menyebar dengan mudah di jaringannya, demikian Reuters. Ant