faber castell

Denpasar (Metrobali.com)-

PT Faber Castell menggelar lomba komik strip dengan tema “Cuma Indonesia” yang diselenggarakan di sebelas kota, salah satunya di di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada 19 Oktober 2014.

“Lomba tersebut diselenggarakan di sebelas kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Balim Medan, Samarinda, Makassar, Pekanbaru dan Palembang. Seluruh karya pemenang akan diterbitkan dalam sebuah buku komik,” kata Manager PT Faber Castell Internasional-Indonesia Fransiska Remila di Denpasar, Kamis (9/10).

Ia mengatakan kreteria peserta berusia dari 12 tahun hingga 24 tahun, karya yang ditampilkan merupakan karya asli dan tidak mengambil atau menjiplak karya yang sudah ada, tidak pernah dipublikasikan dan tidak pernah ikutsertakan dalam kompetisi serupa serta bermuatan pornografi dan menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

“Kami berharap dengan adanya lomba komik tersebut kreativitas para remaja tidak berhenti saja ketika menginjak masa dewasa. Karena selama ini hanya semarak bagi anak-anak tingkat TK atau sekolah dasar,” ucapnya.

Fransiska mengatakan kreativitas menjadi salah satu bagian penting dalam melakukan inovasi dan merealisasikan ide-ide. Komik merupakan salah satu seni rupa sederhana yang sangat digemari oleh dunia sampai dewasa, sehingga pesan-pesan positif dan rasa bangga terutama yang berhubungan dengan keragaman serta keunikan Indonesia dapat sangat mudah disalurkan melalui komik.

“Hal tersebut yang menjadi dasar pemikiran perusahaan kami dalam melaksanakan lomba. Hanya saat ini kami masih menyelenggarakan lomba komik strip sebagai langkah awal yang dapat diikuti remaja di Indonesia,” katanya.

Ia mengaku secara konsisten mendukung para pelukis muda serangkaian kegiatan yang dimulai sejak tahun 2011 melalui penyelenggaraan lomba, dan tahun lalu lomba diakhiri oleh sebuah pameran dan lokakarya menampilkan karya-karya pelukis muda yang dapat dibeli oleh masyarakat umum.

“Semua hasil penjualan tersebut semuanya kami serahkan kepada pelukis tersebut. Bahkan waktu itu penentuan harga pun dilakukan oleh pelukis bersangkutan,” ucapnya.

Joel Frommann, Areal Manager Asia-Fasifik Faber Castell mengatakan hasil produksinya sudah menyebar di berbagai dunia, karena produknya berkualitas dan sudah teruji ramah lingkungan.

“Produk kami sudah teruji berkualitas, bahkan sejumlah penghargaan sudah diterima dari lembaga-lembaga terkait, antara lain dari lembaga lingkungan hidup dunia,” katanya.

Menyinggung di luar negeri membangun akademi Fabel Castell, kata dia, hal tersebut sebagai bentuk ruang kepada masyarakat dalam melakukan kreativitas, baik melalui lukisan maupun gambar.

“Respon masyarakat sangat tinggi dengan dibangunnya akademi Fabel Castell. Di akademi tersebut peserta diberi terapi dengan kebebasan berekspresi dalam menuangkan ide malalui lukisannya,” katanya. AN-MB