syarief abdullah

Jakarta (Metrobali.com)-

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo agar penyidik KPK Novel Baswrdan tidak ditahan Bareskrim Polri merupakan upaya meredam ketegangan antara kedua institusi tersebut.

“Pernyataan Presiden Joko Widodo agar penyidik KPK Novel Baswedan tidak ditahan Bareskrim Polri bukan dianggap sebagai pembelaan, namun dilakukan untuk meredam ketegangan antarlembaga penegak hukum,” kata Syarif di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (4/5).

Syarif mengatakan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan menginginkan institusi bekerja dengan baik sehingga ketika ada persoalan maka harus segera diselesaikan.

Dia menilai Polri sebagai institusi di bawah koordinasi Presiden harus menjalankan tugasnya dengan baik sehingga jangan sampai ada kesan buruk di masyarakat.

“Masyarakat saat ini sudah cerdas, mengapa kasus Novel dimunculkan ketika kasus Djoko Susilo lalu dimunculkan lagi saat ini walaupun (kasus) itu benar,” ujarnya.

Dia meminta KPK dan Polri agar profesional dalam melakukan proses hukum karena masyarakat melihat sikap yang ditunjukkan Polri dalam kasus Novel seperti kasus balas dendam.

Menurut dia kasus itu harus dituntaskan karena apa yang disangkakan kepada Novel pernah dilakukan di kalangan internal Polri.

“Memang hal-hal ini harus dituntaskan, apa yang disangkakan Novel sebenarnya biasa terjadi di kalangan polisi yaitu salah tembak,” katanya.

Syarif berharap persoalan hukum tidak menimbulkan efek di masyarakat seolah ada gesekan antar penegak hukum. Menurut dia masyarakat tidak menginginkan citra penegak hukum terkesan selalu bersaing dan tidak harmonis.

“Saya tidak dalam posisi mengalahkan salah satu penegak hukum. Citra di tengah masyarakat terkait penegak hukum selalu bersaing dan tidak harmonis, hal itu yang tidak diinginkan,” katanya.

Selain itu dia mendukung Novel mengajukan praperadilan atas kasusnya itu karena merupakan hak tiap warga negara dalam rangka penegakkan hukum. AN-MB