ikan kakap

Denpasar ( Metrobali.com)-

Bali meraup devisa sebesar 1,93 juta dolar AS dari ekspor ikan kakap selama lima bulan periode Januari-Mei 2014, merosot 30,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3,17 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat realisasi perdagangan luar negeri, Minggu (24/8), untuk volume ikan kakap juga berkurang 26,78 persen dari 329,7 ton pada lima bulan pertama 2013 menjadi hanya 241,4 ton kurun waktu yang sama tahun 2014.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan tujuan ekspor ikan kakap dari Bali adalah pasaran Jepang –yang menyerap 37,23 persen, diikuti oleh Australia dengan 5,74 persen, Hong Kong 4,85 persen, Amerika Serikat 24,62 persen dan Malaysia 0,69 persen.

Selain itu ekspor ikan kakap Bali juga menembus pasaran Singapura 0,87 persen, Inggris 0,75 persen, Prancis 1,03 persen, Jerman 0,43 persen dan Spanyol 1,11 persen. Sedangkan 22,68 persen sisanya menuju sejumlah negara lain.

Ikan kakap merupakan salah satu dari delapan jenis produk perikanan dan kelautan Bali yang menembus pasaran luar negeri meskipun memberi andil 0,90 persen dari total ekspor Bali, yang mencapai 215,04 juta juta dolar AS.

Sementara itu ekspor hasil perikanan dan kelautan secara keseluruhan mencapai 41,77 juta dolar AS, turun 6,24 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 44.54 juta dolar AS.

Ketujuh jenis lain hasil perikanan yang mampu bersaing di pasaran luar negeri meliputi ikan hias hidup, ikan tuna, kepiting, kerapu dan lobster.

Di antara delapan jenis mata dagangan hasil perikanan dan kelautan yang menyumbangkan devisa paling besar adalah ikan tuna, sebesar 28,26 juta dolar AS, diikuti oleh ikan lain 5,51 juta dolar dan ikan kerapu 2,63 juta dolar AS.

Selain itu Bali juga mengapalkan mata dagangan berupa ikan hias hidup, kepiting, kerapu, lobster dan sirip ikan hiu. AN-MB