MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Erick Thohir: Utang KS yang terestrukturisasi Rp30 triliun

Jakarta (Metrobali.com) –
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan utang Krakatau Steel yang terestrukturisasi sebesar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp30 triliun.

“Kita fokus hari ini dulu bahwa pada hari ini konkrit sudah terestrukturisasi utang sebesar 2 miliar dolar AS yang kurang lebih sekitar Rp30 triliun,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa.

Erick juga menambahkan bahwa sisa utang Krakatau Steel tentu akan terus diperbaharui, karena memang tidak mungkin dikerjakan secara menyeluruh dan pastinya yang terpenting utang Rp30 triliun itu terlebih dahulu mengingat di Krakatau Steel sendiri terdapat 60 anak cucu usaha.

PT Krakatau Steel (persero) Tbk telah menyelesaikan restrukturisasi hutang senilai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp30 triliun.

Restrukturisasi hutang ini adalah restrukturisasi salah satu hutang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kesepakatan restrukturisasi ini telah selesai ditandatangani oleh keseluruhan kreditur pada 12 Januari 2020.

Restrukturisasi hutang ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan swasta asing.

Sebelumnya pada 30 September 2019 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), PT Bank Central Asia Tbk. telah sepakat untuk melakukan relaksasi pembayaran hutang dalam perjanjian induk rekstrukturisasi (MRA).

Pada 29 Desember 2019 PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk mengawali perjanjian aksesi atau penundukannya terhadap perjanjian induk
restrukturisasi. Kemudian, pada 12 Januari 2020 dua bank swasta lainnya yakni Standard Chatered Bank Indonesia dan PT CIMB Niaga Tbk turut tunduk dalam perjanjian induk yang sama.

Penandatanganan persetujuan pembiayaan ini dilakukan untuk mendukung Rencana Transformasi Bisnis dan Keuangan Krakatau Steel menjadi lebih sehat. Beban bunga dan kewajiban pembayaran pokok pinjaman menjadi lebih ringan sehingga membantu perbaikan kinerja perusahaan dan memperkuat cashflow perusahaan. Proyek restrukturisasi ini berlangung selama sembilan tahun (2019-2027), dalam jangka panjang diharapkan operasi perusahaan menjadi lebih baik.

“Melalui restrukturisasi ini, total beban bunga selama sembilan tahun hutang dapat diturunkan secara signifikan dari 847 juta dolar AS menjadi 466 juta dolar AS. Selain itu, penghematan biaya juga kita dapatkan dari restrukturisasi Krakatau Steel hutang selama sembilan tahun sebesar 685 juta dolar AS,” kata Direktur Utama KS, Silmy Karim.

Pengumuman restrukturisasi utang tersebut disampaikan dalam acara public expose Krakatau Steel di Kementerian BUMN yang turut dihadiri Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin dan Komisaris Utama Krakatau Steel I Gusti Putu S. (Antara)