MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Erick minta bank BUMN turunkan suku bunga UKM terdampak COVID-19

Jakarta (Metrobali.com) –

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta bank BUMN untuk menurunkan suku bunga kredit bagi usaha kecil menengah (UKM) terdampak COVID-19.

“Kita juga tidak boleh terbelenggu di kesehatan, bisnisnya juga tetap harus jalan. Karena itu kita ingin bank-bank BUMN segera menurunkan suku bunga UKM,” ujar Menteri Erick melalui video konferensi di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pandemi Corona saat ini cukup berdampak bagi aktivitas UKM terutama bidang pariwisata dan transportasi penerbangan.

Ia menambahkan pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan relaksasi kredit bagi UKM terdampak COVID-19.

“Tapi kita masih menunggu persetujuannya, ini bagian dari memastikan ekonomi tetap berjalan,” ucapnya.

Namun, Erick memberikan catatan hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan diupayakan untuk mendapatkan bantuan relaksasi dari bank.

Terkait gejolak nikai tukar rupiah terhadap dolar AS, Erick mengakui hal itu akan memberikan dampak pada sejumlah sektor bisnis, terutama pada industri penerbangan, seperti PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

Namun Erick memastikan terkait pinjaman Garuda, pihaknya sudah melakukan renegosiasi secara menyeluruh.

“Memang secara kondisi industri penerbangan berat. Ini menjadi fenomena global. Pasti Garuda terdampak. Kita dari satu bulan lalu sudah melakukan negosiasi secara menyeluruh terkait Garuda,” katanya.

Secara umum, Erick mengakui bahwa kondisi yang dihadapi dunia usaha saat ini penuh tantangan, tidak saja bagi industri penerbangan. Maka itu, dibutuhkan usaha keras untuk tetap mempertahankan kinerja BUMN layaknya tahun sebelumnya.

“Kita terus menjaga dan melakukan stress test (uji ketahanan) BUMN. Insya Allah’ ada jalan saya yakin, Indonesia negara besar kita negara kuat pasti kita akan recovery walaupun perlu waktu beberapa bulan ke depan,” ucapnya.

Di tengah wabah COVID-19, ia menambahkan, pendapatan BUMN juga akan terpengaruh sehingga dapat berimbas pada pemberian dividen kepada negara.

“Tadinya kita ingin meningkatkan dividen, jujur saja pasti berat karena kondisi saat ini. Namun kita berharap dividen tahun depan minimal bisa tetap, bukan tidak mungkin tidak tercapai. Kita haru lalukan antisipasi dati sekarang dan memang sangat berat, tapi ya itulah keadaan yang harus kita hadapi,” ujar Erick. (Antara)