Entaskan Kemiskinan Bali, Benahi Tiga Hal Ini
Negara (Metrobali.com)-
Wakil Gubernur Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga menegaskan perlunya terobosan seorang pemimpin untuk mengentaskan kemiskinan akibat ketimpangan pembangunan di Bali.
Apalagi, jurang ketimpangan antara Bali selatan dan daerah lainnya begitu terbuka lebar. Sebut saja misalnya Kabupaten Jembrana. Puspayoga menyebut Kabupaten Jembrana memiliki kesamaan dengan Kabupaten Buleleng, karangasem dan Bangli. “Permasalahannya mirip. Beda dengan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Kue pembangunan Bali sebagian besar dinikmati oleh Bali selatan. Itu realita. Suka tidak suka itu kenyataan. Ke depan ini tak boleh terjadi lagi,” tegas Puspayoga, di Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Kamis 11 April 2013.
Pada acara yang dihadiri Ketua Tim Pemengan Paket Puspayoga-Sukrawan (PAS), Nyoman Sudiantara itu Puspayoga melanjutkan jika hal mendesak yang perlu dilakukan adalah perubahan kepemimpinan Bali.
“Kalau tidak berani, ketimpangan perekonomian, kemiskinan, akan tetap tinggi di Bali barat, timur dan utara,” tegas Puspayoga. Perubahan kepemimpinan Bali itu dimaksudkan untuk mempercepat laju pemerataan pembangunan.
“Saya sudah sepakat untuk membangun kesetaraan dengan visi membangun Bali berbasis kabupaten/kota. Untuk apa? Untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Pembangunan itu tak boleh dinikmati oleh Badung dan Denpasar saja,” kata Puspayoga. Seluruh masyarakat Bali, sambung Puspayoga, harus menikmati pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Bali. “Semua harus menikmati, karena itu uang masyarakat Bali,” ucap Puspayoga yang berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan.
Menurut Puspayoga, ada tiga hal yang perlu dibenahi jika kesenjangan ekonomi dan jurang kemiskinan masyarakat Bali dapat dientaskan. Hal itu adalah mempercepat pembangunan infrastruktur jalan, infrastruktur kesehatan dan pendidikan. “Tiga hal ini yang harus diperjelas untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Ketiga hal itu yang akan menjadi prioritas Puspayoga. Sebetulnya, saat ini hal itu bisa segera dilakukan. Hanya saja, meski Pemprov Bali memiliki kemampuan dan dana yang cukup untuk merealisasikan hal itu, namun apa yang diharapkan itu hingga kini belum bisa direalisasikan. “Sebabnya karena uang pemprov selama ini masih disimpan di Bank BPD. Ke depan tidak boleh lagi seperti itu. Kita ini mengurus masyarakat, bukan keluarga,” ucap Puspayoga.
“Uang rakyat harus dipergunakan sebanyak-banyaknya, dipergunakan, dialokasikan untuk seluas-luasnya kesejahteraan rakyat,” tambah dia. Sebetulnya, katanya melanjutkan, mempercepat pemerataan pembangunan Bali tidaklah sulit. “Kuncinya ikhlas. Asal betul-betul ikhlas pemerataan pembangunan itu bukan hal yang sulit,” tuturnya.
Ia menyontohkan Kabupaten Buleleng yang memerlukan infrastruktur jalan dalam rangka mempercepat jalur Singaraja-Denpasar. “Kita perjuangkan ke pusat dan akhirnya disetujui pusat sebesar Rp1,7 triliun untuk membangun infrastruktur jalan pintas Denpasar-Buleleng.
“Itu contoh membangun Bali berbasis kabupaten/kota. Pemprov Bali memberikan dana pendamping sebesar 10 persen. Rp107 miliar kita sudah anggarkan di APBD. Ini juga kita harus dilakukan di Jembrana, untuk mempercepat kesejahteraan. Tidak boleh ada lagi ketimpangan,” tegas Puspayoga.
Sementara itu, Nyoman Sukla warga Pekutatan berharap Puspayoga mampu merealisasikan apa yang disampaikan. Masyarakat sendiri, katanya, sangat membutuhkan percepatan ekonomi dalam rangka menumbuhkan kesejahteraan. “Kami berharap percepatan pembangunan di Jembrana ini dapat segera dilaksanakan agar masyarakat di sini bisa sejahtera,” kata dia.
Ia berharap hiruk pikuk pembangunan yang begitu cepat berlangsung di Bali selatan dapat menular cepat di Jembrana. Kendati begitu ia berharap agar pembangunan itu tanpa menggusur nilai-nilai kearifan lokal. BOB-MB
27 Komentar
Ini akaibat kalo ndak pernah ngantor….hasilnya asbun…..semestinya ada fakta/ dasarnya paling tidak berupa angka atau perbandingan atau statistik….sehingga apa yang diucapkan itu valid……contoh saja berapa APBD Bali berapa dana dari APBN untuk Bali trus kemudian berapa yang terserap/tersalurkan untuk infra struktur, pendidikan, kesehatan, dana bantuan ke masyarakat …..gitu dong biar jelas sehingga kami masyarakat tau akan kebenarannya….kan bpk masih sebagai wakil gubernur…trus klo ada simpanan di BPD berapa jumlahnya….peruntukkannya untuk apa…..gitu dong pak….kalo yang begini ini namanya MEMBUAL….masyarakat jangan dikasi bualan dan kebohongan…katanya menggusung kejujuran, rendah hati dan santun..nih mana buktinya……?
Sekedar pendapat buat Pak Made Biasa n yang lain ( maaf saya bukan pendukung salah satu dari kedua calon ) ..perlu dicatat bahwa konsep pemerintahan itu adalah dwi tunggal..jadi Gubernur dan wakilnya adalah satu.. jadi apa yang bagus dan jelek itu adalah karya berdua..tetapi harap dipahami juga bahwa executive tidak akan bisa berbuat banyak jika legislative tidak mendukung..jadi dalam hal ini versi saya apa yang terjadi di Bali merupakan karya Dwi tunggal Pastika Puspayoga dan PDIP sebagai partai yang paling terdepan ( maaf saya bukan orang partai dan bukan simpatisan partai..bahkan tidak pernah percaya partai )…Kalo Pastika punya ide dan PDIP tidak mendukung maka ide itu gak lebih dari sampah…begitu juga kalo kalo puspayoga punya ide tapi Pastika gak maw denger maka ide itu gak lebih dari sampah harap dipahami di dunia mana pun yang namanya wakil tidak akan pernah kelihatan keberhasilannya karena semua tergantung sang gubernur alias ketua..apalagi semisal sang ketua/gubernur tidak memberikan peran lebih kepada sang wakil..praktis wakil hanya jadi kebo mebalih gong. Inilah yang menyebabkan di Indonesia selalu ketua/Gubernur/Bupati dan wakilnya selalu mepuikkan ( hampir 99.9% terjadi )….tapi harap dipahami bahwa Puspayoga adalah orang PDIP yang selalu menjadi bamper nya Pastika selama ini…Jadi kalo kita bilang apa yang terjadi sekarang adalah karya Pastika tok..maaf saya tidak setuju tapi begtu juga kalo dibilang karya Pastika Puspayoga saya tidak setuju tapi sedikit saya setuju kalo di bilang product PDIP karena mreka sebelomnya dari PDIP dan dibekengi penuh oleh PDIP selama ini..pindahnya Pastika merupakan duroian runtuh bagi partai pendukungnya diman awalnya matian”an menentang selam ini…karena seolah mrekalah yang punya peran…ada pendapat ? ( mari belajar berdemokrasi secara waras )..
Osa pak Adi, trims atas tanggapannya, sy juga sebenarnya bukan simpatisan partai (maaf) belum prcaya dng parpol. Tp sebagai pribadi yg mempunyai hak pilih dan sya ingin berikan kepada figur yg menurut ukuran saya yg terbaik (walau mungkn terbaik diantara yg jelek) untuk Bali spt harapan kita semua Dasar saya menentukan pilihan adalah kapasitas kemampuan dan kwalitas kedua calon yng lolos. Apa yg saya ungkapkan sebelumnya adalah bentuk partisipasi dlm dinamika yg berkembang dan sebagai penyeimbang dari bbrp media yg selalu menjelekkan pilihan saya. Kenapa saya melihat figur? Gubernur tentu adalah figur karena kepemimpinan dan ide2nya dlm tata kelola kepemimpinannya membawa daerah dan masyarakatnya ke arah yg lebih baik. Pak Adi mungkin lupa kalau pada saat figur itu menjadi gubernur dia adalah gebernur rakyat bali begitu juga dprd mereka adalah representasi dari masyarakat bali yg berbaju politik yg berbeda-beda. Tentu dalam tugas2 mereka sebagai gubernur dan dprd adalah dalam kapasitas gubernur rakyat bali dan wakil rakyat dan sebgai fungsi kontrolnya kepemimpinan gubernur bukan lagi atas embel2 partai pendukung. Sehingga dalam persetujuan dprd atas ide atau program gubernur tidak lagi ber embel2 partai murni berdasarkan baik/cocok/benar sesuai uu (bukan krn suka atau tdk suka atau krn partai lain). Dan produk dari mereka tidak boleh di klaim oleh siapapun: partai, lembaga bahkan gubernur sekalipun karena tugas2 dan kapasitas mereka memang harus seprti itu dan akan menjadi produk dari pemerintah. Salah besar kalau bapak lebih setuju kalau itu lebih ke produk partai (PDIP). Tapi masyarakat pasti akan menilai siapa figur dibalik itu yg mempunyai ide2 cemerlang karena itu pasti akan melekat pada diri pribadi figur itu sendiri. Nah berkaitan dng MP dan PY dari atas itulah juga kenapa saya menjatuhkan pilihan saya ke MP karena dlm kesempatan 5th lagi saya dan mayarakat bali lain mengharap MP akan menghasilkan pemikiran2 yang bisa lebih baik dari produk pemerintahannya sebelunya, PY juga tentu saja berhak dan sah kalo bisa mengutarakan apa buah pikirannya/atau gagasan2 dalam kapasitasnya jadi wk gub selama ini biar kami bisa tau (lihat Ahok dia juga bisa muncul sebagai figur meski dia seorang wakil banyak ide dan tindakannya menandingi Jokowi gubernurnya sehingga dia tidak redup meski sebagai wakil – itu murni cerminan dari kualitas diri bukan karena faktor lain begitu juga tokoh2 lain. Bahkan bukan tidak mustahil klo saya pribadi akan berbalik pilihan kalau gagasan2 PY memang benar2 lebih baik dari gagasa2 MP. Pilihan saya bukan panatisme terhadap seseorang tetapi lebih kepada kwalitas seseorang pemimpin untuk memimpin Bali.Jadi saya pikir dalam hal ini saya waras…mudah2an anda setuju. Karena saya bukan orang partai maaf sy tidk tau bagaimana PY selama ini jadi bemper MP dan saya tidak tahu maksud anda, tidak jelas apa itu persoalan substantif dalam pemerintahan atau pribadi2 mereka berduai? Begitu juga denga partai lain yg dapat durian runtuh? sekali lagi saya bukan dari parpol tertentu dan tidak mau bicarakan persoalan itu….Salam Damai.
Ajung puspayoga sedikit bicara banyak kerja turun ke bawah spt jokowi,yang jelas jadi gubernur bali beda dgn di jakarta,kalau di jakarta wali kota semua yang ngangkat gubernur jadi otoritasnya mutlak,kalau gubernur dgn bupati/ wali kota sifatnya administatif karena diplih langsung rakyat,kewenangangannya terbatas karena otonomi berada di kabupaten&kota,jadi pembangunan bali harus bersinergi,potensi &peran dgn baik secara politik rakyat bali di untungkan ajung Puspayoga jadi gubernurnya rakyat bali jalannya pemerintahan tidak banyak menghadapi hambatan u/ 5 tahun ke depan itulah pilihan rakyat bali yang cerdas.
Yande, kalo banyak kerjanya – apa yang telah diperbuat atau ide atau gagasannya selama ini saya sebagai masyarakat belum pernah baca di sejumlah media apapun? Sejujurnya, masyarakat hanya tahu Puspayoga hanya seharian kelihatan di Bali Post menghadiri upacara adat kemana-mana. Anda sok tau tentang tatanan kepemerintahan dan politik…apa yang anda katakan itu ngaur tidak ada dasarnya….keuntungan politik? seperti apa kentungan itu yang anda maksud.? apa anda pikir harapan rakyat Bali ingin mendapat keuntungan politik dari seorang gubernur? apa rakyat Bali makan politik?……Satu lagi mengenai hambatan dalam menjalankan keperintahannya…apa hambatannya klo Mangku Pastika jadi gubernur 5 tahun lagi?…….di DPRD berapa jumlah anggotanya lalu jumlahkan berapa yang dari PDIP dan Fraksi gabungan…masih kalah PDIP yande. Lalu krn ada 5 bupati PDIP?…betul itu otonomi tapi anda pikir peran bupati mutlak bisa menolak program2 atau keputusan gubernur?….Gubernur adalah kepanjangan tangan pemerintah pusat….kok sedangkal itu pemahamannya ya…… Yang anda katakan masyarakat perlu bukti bukan janji pada berita lain, adalah masyarakat sperti saya ini yang ingin melihat buktinya apa yang sudah diperbuat…bukan yang akan diperbuat…sehingga saya dan masyarakat bali lain bisa menentukan pilihan yang benar untuk gubernur Bali kedepan….KARYA NYATA…itulah kata kuncinya, dasar pemilihannya sepatutnya…bukan mengkultuskan pribadi seseorang atau partai….
Santun tentap saja santun. Tidak seperti kandidat yang made biasa dukung mati2an,,,slalu marah2, emosional, ngaku cerdas, tapi gak pernah turun ke bawah menggali aspirasi masyarakat desa…yang dia dan ente Ţªύ, isi perut sendiri..kami masyarakat Jembrana mendukung gagasan PAS, untuk kesejahteraan kami, bukan kantong pribadi……preeettttt
Dasar Made Biasa dan Made Mangku Pastika tukang jegal dan tukang hina orang…hoaaaaaxxxx….cuuuuuiiiiihhhhhh
PAS komentarnya
@ jantung copot komen anda yg kasar sesuai dgn cagub anda pas,,sama sama gobloknya..Sama sama otak kebo saya berani bertaruh jika pasti-kerta menang akan ada keributan besar di bali persis seperti keributan thn ’98 saat megawati gagal jd presiden
@jantung copot……..kachiaaan deh looooooooo
nak mule keto dipolitik. len nu MP ajak bareng2 di PDIP pidan ape je ane gae programme, komentare mekejang luwung2. len jani sube mepalasan lantes, MP maju lewat jalur partai lain ape je gaene MP mekejang jelek, jeg jelek. nak mule keto instruksi uli atasan partaine.
jelek2ne MP baang, ane luwung2 angkenin.
dijembrane masi keto.
ipidan dgs winase nu di PDIP mase keto, begitu lepas uli PDIP mekejang jelek. kyg program ane sube bakat gelekan dibasange jelek mase.
maan ty ngorte ajak mantan anggota PDIP ane mundur ditengah jalan: pak, adi mundur?, kan bo luwung dadi DPR , nake liu2 nelahang pis pang maan dadi DPR, pak dadi suwud?,
dijwb olh dia: sing bise ty membohongi hatin nuranin ty, masak pidan Winase ajak bareng2 , jani mare ia pindah kelain partai, pang mekejang kone jelek2kang programme ia.
cara2 spt ini bkn tdk mgkin juga akan diterapkan kpd MP.
kepada fans MP, mari kt kasi masyarakat pengertian yg benar tentang MP.
Jeg merebutin tulang sing misi isi……amen sube dadi pejabat tsing je ade lakar ngerunguang rakyat, de bange dadi pemimpin bes mekelo apang tusing liunan korupsine.\ pipis rakyate.
asane len menghilangkan ketimpangan to sulit tercapai, kecuali memperkecil ketimpangan mare mungkin asane bisa.
kecuali masyarakat dan peminpinnya dirotasi setiap 5tahun mare asane tercapai. masyarakat jembrane jak pinpinane pindahin kebadung malu, masyarakat badunge nongos dijembrane. trs ben 5 tahun bulelenge ke badung, trs bangli dst scr beegilir.
mare asane ketimpanganne bs ilang.
kl hy sebatas wacana spt yg diberitakan diawal, wajar2 saja. siapa saja bs berwacana. tp melihat SDM calonnya yg spt itu kyknya sulit bs diwujudkan.
Apa yg disampaikan Pak Wagub itu memang ada benarnya. kalau dicari datanya pastilah sesuai dengan itu. Tapi, bicara dalam konteks tsb, mungkin tak perlulah data secara rinci. Yang penting, kita mesti memberi apresiasi dg positif thinking.
Jangan apriori. Ketimpangan itu memang terlihat jelas. Mudah2an siapapun yg menang nanti, lebih2 Pak PY, akan mampu mensinergiskan pembangunan Provinsi dengan Pusat2 pertumbuhan yg ada di kabupaten/Kota. Pokoknya jika bicara untuk kepentingan rakyat, mari kita dukung!
@pak kt adnyana kalau sekedar berbicara ttg rakyat kecil bkn hanya puspayoga yg bsa nenek saya jg bisa..Yg menjadi pertanyaan program riil dan nyata utk rakyat kecil itu apa..Rakyat harus segera menyadari jika mereka hanya diberi angin surga yg menjadi kenyataan setelah masuk surga atau meninggal
Yang paling penting adalah adanya gagasan untuk memajukan Jembrana dari berbagai sektor,dulu di era pak Winasa ada upaya pembangunan bandara international di jembrana,di era pak Indugosa ada upaya mmbangun sirkuit formula 1 di jembrana, tapi semua itu seolah2 dijegal dan tdk ingin Jembrana maju dan berkembang. masalah figur gubernur,siapapun yg menjabat pasti bisa bekerja krn hal itu sdh ada protokoler dlm rancangan tugas2 gubernur..gitu loh..
Sama saja,,,,
Siapa pun gubernurna harus memperjuangkan hak rakyat bali, jangan hanya jadi penonton! Kalau terpilih harus rajin turun ke masyarakat
Sane ngeraosang Aji Agung Puspayoga jarang ngantor, dados cingakin link puniki :
m.youtube.com/#/watch?v=UV9uOJLfSyk
Yening antuk program tiang ten akeh coment, semeton Denpasar lebih uning program sewaktu Aji Agung dados walikota denpasar Kota Berwawasan Budaya.
🙂
BALI antuk Sastra, Agama, Adat, lan Budaya.
puspayoga sing nyandang gugu…..
Puspayoga nyandang gugu
Ajung puspayoga menolak tahura jadi akomodasi pariwisata bahkan DPRD bali juga menolak MP aja memengkung lihat bali hanya secara bisnis bukan peduli lingkungan &alam bali, nyandang gugu napi ten
Yande, coba cek ke DPRD Bali apa ada keputusan resmi DPRD Bali yang menolak Tahura? Yang ndak setuju itu hanya Cok Rat dan bberapa anggota yang dari PDIP yang ndak setuju lalu di Bali Post seolah-olah DPRD Bali ndak setuju….jangan ngawur….anda tidak mengikuti berita ini secara seksama…termakan isu negatif Bali Post.
Yande, kelihatan sekali anda asbun….ijin yang dikeluarkan oleh gubernur – (Mangku Pastika)…bukan ijin akomodasi………coba baca berita yang benarlah…
@wah..Anda gak setuju puspayoga disebut pembolos trus selama ini keliling bali dgn pdip itu disebut apa?Apakah itu tugas wagub?Bukti nyata mental puspayoga mental koruptor
Blusukan spt jokowi patut di tiru,ajung puspayoga jauh dulu masih wali kota denpasar 2 x sering turun ke bawah,itu bukan pencitraan baru mau musim pemilukada saja
PAS komentarnya,ten kene ten keto jeg PAS ONE is the best buldoser no
@made biasa, saya setuju dgn pemaparan anda, anda berargumentasi dari bbrp aspek dan itu mengena sekali dgn dinamika yg berkembang saat ini, pendpt dan pemikiran yg begini yg perlu kita sampaikan dlm forum diskusi informal ini, jadi bs sharing dgn teman”, tdk sekedar asal bicara apalg tanpa landasan berpikir yg jernih dan cerdas.