Foto: Tokoh masyarakat Desa Sidakarya I Wayan Rena, S.E., yang juga calon Perbekel Desa Sidakarya.

Denpasar (Metrobali.com)-

Tokoh masyarakat Desa Sidakarya I Wayan Rena, S.E., yang juga calon Perbekel Desa Sidakarya Periode 2019-2025 menjadi salah satu tumpuan dan harapan masyarakat dalam memajukan desa ini ke depan.

Untuk itulah warga Desa Sidakarya pun dengan suka cita menyongsong Pemilihan Perbekel Serentak Kota Denpasar pada 27 Oktober 2019 mendatang.

Mereka juga melihat sosok Wayan Rena dengan visinya “Terwujudnya Sidakarya BERSEMI: Berbudaya, Sejahtera, Maju, dan Inovatif,” merupakan sosok calon pemimpin yang mampu melayani dengan baik dengan prinsip-prinsip kepemimpinan yang melayani (servant leadership).

Hal ini sangat sejalan dengan spirit Pemerintah Kota Denpasar dengan moto Sewaka Dharma atau melayani adalah kewajiban.

“Perbekel adalah perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Denpasar yang jadi garda terdepan memberikan pelayanan ke masyarakat. Jadi harus mampu melayani dengan baik dengan spirit Sewaka Dharma,” kata Wayan Rena ditemui di sela-sela simakrama dengan warga Minggu (15/9/2019).

Wayan Rena memang dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan warga dan menunjukkan spirit serta karakter sebagai pemimpin yang melayani . Hal itu ditujukan pula selama dia dipercaya sebagai Kepala Dusun Graha Santi Desa Sidakarya periode 2004-2014.

Pengalaman ini juga menjadi bekal berharga bagi Wayan Rena jika dipercaya sebagai Perbekel Desa Sidakarya selama 6 tahun ke depan.

Selain itu, setidaknya ada enam alasan lain yang membuat pria yang juga aktif berbagai kegiatan pelestarian seni dan budaya di Desa Sidakarya ini layak dipilih untuk memimpin Desa Sidakarya.

Pertama, Wayan Rena memiliki kemampuan memimpin dengan baik, memiliki kapasitas, jaringan yang luas serta progam yang tepat untuk menjawab berbagai persoalan yang kompleks di Desa Sidakarya.

Kedua, memiliki jiwa pelayanan yang baik kepada masyarakat. Ia mampu menjalin komunikasi yang baik dengan semua elemen masyarakat dan mendudukkan tiap orang  secara merata.

Ketiga, Wayan Rena memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan punya perhatian besar di sektor pendidikan, agama serta budaya yang adiluhung.

Keempat, ia berkomitmen penuh menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Desa Sidakarya. Hal ini dilakukan dengan cara memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya UMKM, BumDes yang ada di Desa Sidakarya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelima, ia menunjukkan kepedulian tinggi pada nasib keluarga pra sejahtera dengan memaksimalkan progam kerja.

Keenam, ia berkomitmen menguatkan sinergitas antara Desa Dinas dan Adat dalam membangun Sidakarya. Ia bercita-cita mengembalikan jiwa dan kekuatan ajeg Bali sesuai visi misi Nangun Sat Kerti loka Bali.

Bersatu Padu Wujudkan Sidakarya Bersemi

Bagi Wayan Rena, tidak sulit untuk menuju kearah kesejahteraan bagi Desa Sidakarya kalau semua elemen dan komponen bersatu padu, bekerjasama, gotong royong, dan punya komitmen untuk bersama-sama membangun Desa Sidakarya. Hal ini demi terwujudnya Sidakarya “BERSEMI” yaitu Berbudaya, Sejahtera, Maju, dan Inovatif.

“Saya siap melayani warga seluruhnya dengan baik, cepat, tuntas,” kata pria yang juga Pengurus LPM Bidang Olahraga dan Kepemudaan Desa Sidakarya ini.

Calon Perbekel Desa Sidakarya nomor urut 1 ini punya misi dan komitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan sebagaimana yang tercantum dalam dokumen RPJM Desa Sidakarya.

Ia juga siap menciptakan kondisi masyarakat yang tertib dan rukun dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpegang teguh pada prinsip duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

“Menjadi komitmen saya untuk ngayah dengan tulus dan selurus-lurusnya bagi tanah kelahiran saya Desa Sidakarya,” tegas Rena.

Hal lain juga yang menjadi prioritas adalah optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa meliputi penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan, pelayanan prima untuk masyarakat Desa Sidakarya (cepat, tepat dan benar).

Aktif Lestarikan Seni Budaya

Di sisi lain, pria berjiwa sosial tinggi yang aktif di berbagai kegiatan sosial di desa ini juga telah sejak lama menunjukkan loyalitasnya terhadap pelestarian seni yang berbasis kearifan lokal. Misalnya ia mendirikan Sanggar Seni Citta Kelangen Denpasar.

Lewat sanggar ini ia membina generasi muda untuk mencinta dan menguasai aktivitas seni budaya Bali seperti gong semara pagulingan, gender wayang, rindik, dan baleganjur.

Atas kegigihan dan totalitasnya mengembangkan seni budaya di Desa Sidakarya dengan spirit melayani, Rena menerima beragam penghargaan seperti penghargaan seni Pemerintah Kota Denpasar tahun 2001 dan 2003.

Ia juga meraih penghargaan dari Walikota Denpasar sebagai Tenaga Pelaksana Pembauran Banjar tahun 2005. Ia juga mendapatkan penghargaan saat ikut berkontribusi menyukseskan pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018 silam. (wid)