emas 3

Chicago (Metrobali.com)-

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhit turun pada Rabu (5/3)(Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat di tengah laporan yang menunjukkan perbaikan ekonomi di Amerika Serikat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, turun 3,5 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi menetap di 1.200,90 dolar AS per ounce.

Logam mulia berada di bawah tekanan karena laporan pekerjaan AS yang kuat dari swasta AS, berdasarkan rilis data perusahaan penggajian ADP pada Rabu yang menunjukkan revisi angka pekerjaan untuk Januari, meningkat menjadi 250.000 dari laporan awal 213.000.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa angka penggajian Februari naik menjadi 212.000, lebih lemah dari yang diperkirakan.

Para analis mengatakan revisi naik angka penggajian Januari cukup penting untuk mengimbangi angka Februari yang sedikit lebih lemah.

Laporan lain yang dirilis pada Rabu menunjukkan pertumbuhan di sektor non-manufaktur tetap kuat. Indeks komposit dari Institute for Supply Management (ISM) naik 0,2 menjadi 56,9 pada Februari. Para pengamat mengatakan lapangan pekerjaan jauh lebih kuat dalam laporan ini, bertambah lima poin menjadi 56,4.

Dolar AS mendapat dukungan dari laporan-laporan positif, lebih lanjut memberikan tekanan pada emas. Indeks Dolar AS naik 0,63 persen menjadi 95,97.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Perak untuk pengiriman Mei turun 13,8 sen atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 16,158 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 7,9 dolar AS atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 1.181,70 dolar per ounce. AN-MB