mangku pastika 2

Made Mangku Pastika

Denpasar (Metrobali.com)-

Menyikapi mundurnya pasangan calon (paslon) Ketut Suwandhi-I Made Arjaya yang diusung oleh Koalisi Bali Mandara (KBM), Ketua Dewan Pembina Merah Putih, Kamis (10/8) memanggil sejumlah petinggi KBM di gedung Praja Sabha kantor gubernur Bali di Renon, Denpasar.

Tampak hadir Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta dan Ketua Harian DPD gokkar Bali IGP Wijaya, serta petinggi partai lainnya seperti Sekretaris DPD Golkar Komang Wijaya, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudartha, Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Wayan Wiratmaja dan Ketua PKS Provinsi Bali Mudjiono.

Usai pertemuan, Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Wayan Wiratmaja menegaskan, bahwa dalam rapat yang digelar secara tertutup, baik Mangku Pastika maupun KBM, sepakat untuk menyiapkan pasangan calon alternatif untuk menggantikan duet Suwandi – Arjaya.

Adalah nama Made Arjaya, yang sebelumnya diposisikan sebagai calon wakil walikota, disepakati ‘naik kelas’ menjadi calon walikota menggantikan Ketut Suwandi.

“Jadi jelas bahwa, tidak ada sedikitpun niat dari KBM untuk menggagalkan Pilkada Denpasar. KBM sudah sepakat mengusung paket Suwandi -Arjaya, dan jika seperti ini kondisinya di tengah jalan maka itu murni keputusan kandidat dan bukannya skenario KBM,” kata Wiratmaja.

Sedangkan terkait wakil Arjaya, KBM menyiapkan tiga nama, yakni politisi Partai Golkar AA Rai Sunastri, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Denpasar AA Ngurah Susruta dan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar Wayan Mariana Wandira.

“Tiga nama pendamping Arjaya sudah disiapkan, dan langsung dilakukan survei simulasi,tegasnya. Hanya saja, meski sudah disiapkan calon alternatif,” imbuh Wiratmaja.

Kini pihak KBM masih menunggu keputusan KPU setelah tanggal 24 Agustus 2015 mendatang. Sementara itu, secara terpisah Ketua Hanura Bali Made Sudarta didampingi Ketua DPC Hanura Denpasar IB Batu Agung Antara dikofirmasi menyatakan bahwa terkait Pilwali Denpasar, pihaknya masih dalam tahap mengkaji.

“Kami masih pelajari, walaupun sebelumnya kami mendukung pencalonan Suwandhi-Arjaya karena kami masih terikat dengan koalisi (KBM), namun dengan mundurnya Suwandhi, Hanura sampai saat ini belum menentukan sikap,” tegas Sudarta.

Alasan Sudarta, pihaknya tidak ingin pengusungan calon alternatif hanya akan menimbulkan kesan sebagai paslon abal-abal.

“Kami tidak mau seperti itu, jadi kami masih pelajari terlebih dahulu,” katanya. SIA-MB