Keterangan foto:  5 mobil Fiat keluaran tahun lawas, ikut dalam “Expedisi Timur Indonesia Fiat Club” rute Denpasar-Lewobunga. Expedisi untuk menggali potensi pariwisata Indonesia Timur ini akan berlangsung selama 16 hari hingga 30 Juni mendatang/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

5 mobil Fiat keluaran tahun lawas, ikut dalam “Expedisi Timur Indonesia Fiat Club” rute Denpasar-Lewobunga. Expedisi untuk menggali potensi pariwisata Indonesia Timur ini akan berlangsung selama 16 hari hingga 30 Juni mendatang.

Rombongan ekspedisi 5 mobil Fiat produksi lawas ini dilepas Wakil Gubernur Bali, Cok Ace, di depan Kantor Gubernur Bali, Jumat sore (14/6/2019).

Ketua Bali Fiat Club yang juga ketua tim ekspedisi, Ngakan Putu Swastika, mengatakan kegiatan ini diikuti 5 unit mobil dan anggota tim yang ikut di dalamnya. 5 unit mobil fiat itu adalah Fiat seri 125 dan 124 keluaran tahun 1967, 1970, 1973 dan  1974. Mobil Fiat ini berasal dari Jakarta, Jogja, dan Bali.

Kegiatan Expedisi Timur Indonesia Fiat Club yang berlangsung mulai 14-30 Juni 2019 mengambil rute Denpasar, Lombok, Sumbawa, Bima, Sape, Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Kelimutu, Maumere, Larantuka hingga Lewobunga NTT, sebelum balik lagi ke Denpasar lewat jalur yang sama.

“Lewat kegiatan ini kita ingin mengeksplor obyek wisata di NTB hingga NTT. Banyak yang belum tahu obyek wisata yang ada di Indonesia Timur. Indonesia Fiat Club dan dan Bali Fiat Club mencoba membangkitkan rasa cinta terhadap Indonesia, dalam rangka menjalin silaturahmi dengan saudara di negara Bhineka, juga untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pariwisata di daerah masing-masing untuk Cinta NKRI” ujarnya.

Menurut Ngakan Putu, ekspedisi ini telah dipersiapakan secara matang selama 3 bulan sebelumnya, mulai cek roda, sistem pengapian, mesin dan lainnya. Bahkan rombongan ekspedisi ini membawa satu orang teknisi khusus mobil Fiat yang ikut serta dalam rombongan dan membawa suku cadang Fiat yang dibutuhkan selama perjalanan.

Soal biaya ekspedisi, Ngakan Putu menyebut biaya ekspedisi ini mencapai Rp 18 Juta per mobil atau total Rp 115 juta untuk semua mobil. Biaya itu sudah termasuk biaya penyeberangan kapal fery dari Bali ke Lombok, Lombok ke Sumbawa, dan Sumbawa menuju Labuan Bajo, pulang pergi.

Jos Dharmawan, Ketua Pembina Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali, menyambut baik ekspedisi timur Indonesia yang dilakukan Indonesia dan Bali Fiat Club ini.

“Masih jarang orang yang ke sana, padahal ada banyak obyek wisata yang luar biasa. Harapannya, temen Fiat bisa menjadi “media branding” wilayah timur dengan segala keindahan alamnya dan jalan yang memadai, sehingga kedepannya wisatawan bisa lebih banyak ke wilayah timur,” ujar Jos.

PPMKI, kata Jos juga mempunyai rencana untuk melakukan hal yang sama. Namun Jos mengaku ada kendala masalah dalam penyeberangan. Karena untuk sampai ke wilayah timur hingga ke pulau Flores, harus beberapa kali menyeberang dengan kapal fery dengan biaya yang tidak murah, sehingga dengan jumlah mobil yang banyak masih menjadi kendala.

“Kita sambut ekspedisi timur Indonesia ini walau hanya diikuti 5 mobil, semangatnya luar biasa meski teman-teman yang ikut sudah tidak muda lagi, kami sangat apresiasi semangat mereka untuk menjelajah wilayah timur Indonesia,” ujar Jos.

Pewarta: Hidayat
Editor: Hana Sutiawati